Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) melemah 4,29 persen ke level Rp268 pada penutupan perdagangan Selasa (28/9/2021), melanjutkan koreksi beruntun selama periode perdagangan rights issue.
Di level tersebut, harga saham BABP berada di bawah harga pelaksanaan rights issue yang ditetapkan sebesar Rp318 per saham.
Seperti diketahui, MNC Bank telah menyelesaikan periode perdagangan HMETD di Bursa Efek Indonesia yang dijadwalkan pada 14-27 September 2021. Periode tersebut sekaligus menjadi periode pendaftaran, pemesanan, dan pembayaran atau disebut periode pelaksanaan.
Adapun besok (29/9/2021) merupakan tanggal akhir pembayaran pemesanan saham tambahan. Lantas, apakah saham BABP masih menarik ditebus?
Analis pasar modal sekaligus ekonom dari LBP Institue Lucky Bayu Purnomo menilai kinerja saham BABP yang berada di level pelemahan merupakan hal yang wajar. Sebab, saham BABP telah memproleh apresiasi cukup tinggi dalam 6 bulan terakhir.
"Apabila investor melakukan proses distribusi atau menata ulang portofolionya, ini menjadi moment di mana bukan lagi melihat BABP berada di teritori negatif, tetapi dalam rangka penyesuaian harga karena sudah mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam 6 bulan terakhir," katanya, Selasa (28/9/2021).
Menurutnya, hal yang wajar apabila aksi korporasi dari suatu perusahaan tidak selamanya memberikan dampak positif, tetapi juga dampak negatif seperti saat ini. Namun yang perlu dicermati sejauh mana dampak negatif itu memberikan efek terhadap kinerja sahamnya.
"Angka Rp276 dapat mengaami kenaikan karena mendekati angka tertinggi yang pernah diuji dalam beberapa minggu yang lalu di angka Rp298 hingga Rp300 per lembar saham," katanya.
Terkait periode pembayaran pemesanan saham tambahan yang berakhir besok, menurutnya, saham BABP masih menarik untuk ditebus. Hal ini melihat potensi harga saham yang masih mampu menguat dan kinerja pengembangan usaha di masa mendatang.
Sebagai informasi, baru-baru ini MNC Bank mengumumkan kolaborasi dengan dengan dengan Amazon Web Services (AWS), sebuah perusahaan Amazon.com, Inc., sebagai penyedia cloud terkemuka global. Kolaborasi ini guna mempercepat peluncuran aplikasi perbankan digital milik MNC Bank yang dinamakan MotionBanking.
Dengan adanya kolaborasi dengan AWS, BABP akan menggunakan kapabilitas cloud AWS yang komprehensif, termasuk infrastruktur AWS Asia Pacific (Jakarta) Region yang segera hadir, untuk menjalankan core banking secara aman di cloud, menskalakan mengikuti permintaan nasabah, dan berinovasi menghadirkan layanan keuangan secara cepat.
Analisis ini akan memberikan BABP wawasan mengenai nasabahnya, seperti pola dan tren perilaku, yang memungkinkan MotionBanking untuk menyediakan layanan dan produk keuangan yang disesuaikan, untuk meningkatkan keterlibatan dan pengalaman perbankan digital.
"Dengan bantuan kapabilitas lanjutan yang ditawarkan AWS, termasuk analitik dan machine learning, kami berharap bisa memahami konsumen kami, memprediksi tren dan preferensi masa depan, dan menyelesaikan berbagai tantangan keuangan," ujar CTO MotionBanking Parman Suparman dalam keterangan resmi pada Senin (27/9/2021).
Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada menilai saham BABP masih menarik. Hal ini melihat dari prospek layanan digital dengan Motionbanking dan prospek pertumbuhan kinerja kedepannya.
Reza pun menilai MotionBanking tersebut bisa terintegrasi dengan layanan perbankan lainya maupun terkoneksi dengan aplikasi lainnya.
"Baik ke aplikasi online tradingnya MNC Sekuritas maupun lainnya sehingga nantinya dapat menjadi bagian dari ekosistem layanan digitalisasi perbankan," ujar Reza kepada Bisnis pada Selasa (28/9/2021).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel