Ini Proyeksi Boeing China Soal Industri Penerbangan

Bisnis.com,29 Sep 2021, 17:59 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Boeing 737-8. /Boeing

Bisnis.com, JAKARTA — Boeing Co. memprediksi industri penerbangan akan kembali meningkat dalam 2–3 tahun mendatang yang didorong dari perekonomian domestik yang menguat di China dan sebagian Eropa.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Boeing China Sherry Carbary, seperti dikutip Bloomberg pada Selasa (28/9/2021). "Kami mengantisipasi dalam dua sampai tiga tahun ke depan pasar penerbangan akan pulih sepenuhnya mencapai level pada 2019," ungkapnya.

Boeing mengungkapkan prediksi yang cukup berani dengan mengatakan China akan membuthkan 8.700 pesawat baru pada bulan ini atau total senilai US$1,47 triliun hingga 2040. Angka tersebut bahkan naik dua kali lipat dari kenaikan tingkat perjalanan.

Carbary mengatakan bahwa penerbangan China memiliki pasar yang sangat besar sehingga masih banyak kue untuk Boeing, Airbus SE, dan pemain lokal seperti Commercial Aircraft Corp. of China Ltd., (Comac).

Comac telah menandatangani kesepakatan dengan China Eastern Airlines Corp., pada pekan lalu untuk membeli lima C919 pesawat penumpang. Pesawat seri ini bahkan dapat dibandingkan dengan Airbus A320 dan Boeing 737.

"Sangat penting untuk memahami bahwa China memiliki pasar penerbangan terbesar di dunia. Dan banyak ruang untuk ketiga perusahaan untuk mendukung China dalam jangka pendek, menengah, hingga panjang," kata Carbary,

Saat ini perusahaan tengah menunggu persetujuan dari Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) untuk penggunaan model 737 Max. Seperti diketahui, China masih menerapkan larangan penggunaan seri Max setelah kecelakaan fatal di Ethiopia pada Maret 2019. Namun, India dan Singapura berencana melepaslandaskan seri ini dalam beberapa bulan ke depan.

"Kami telah duduk berdampingan, menjawab pertanyaan teknis, dan kami akan terus melakukannya sampai CAAC merasa nyaman sehingga Max dapat terbang dengan aman lagi,” kata Carbary.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini