Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) baru saja melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 28,2 miliar dimana terjadi oversubscribed sebesar 1,53 persen.
Hal ini dikatakan oleh Direktur Utama BRI Sunarso dalam acara IDX Opening Bell: Right Issue BRI hari ini Rabu (29/9/2021).
Sunarso mengatakan rights issue yang dilaksanakan BBRI telah selesai dengan hasil yang memuaskan, terlihat dengan seluruh saham yang ditawarkan terserap seluruhnya.
"Dengan nilai mencapai Rp95,9 triliun dan bahkan terjadi oversubscribed 1,53 persen," ujar Sunarso.
Sunarso pun menjelaskan tugas BRI sebagai korporasi di BUMN untuk menciptakan nilai atau create value. Dari sisi economic value ataupun sosial value.
Sunarso juga mengatakan berhasilnya rights issue BBRI didukung dan berkaitan dengan visi besar BRI yang ingin menjadi "The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia" dan menjadi "Champion of Financial Inclusion".
"Artinya, butir pertama di dalam visi kita adalah kita ingin selalu create value untuk stakeholder dan shareholder. Semangatnya memang semangat untuk selalu create value, dan kita ingin menjadi champion of financial inclusion," jelas Sunarso.
Sunarso pun mengatakan BRI akan memastikan sumber pertumbuhan baru dalam mendukung pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sekaligus menjadi juara dalam financial inclusion.
"DNA BRI memanglah UMKM, maka tidak bisa tidak BRI harus menjadi jawara dan juara dalam hal financial inclusion," tegas Sunarso.
Sunarso menambahkan dalam mengembangkan value yang ada ini, stakeholder atau nasabah harus dijaga semangatnya dengan mendapatkan banyak layanan dengan biaya murah.
"Itulah tujuan yang ingin dicapai melalui sinergi dari tiga entitas besar yakni BRI, Pegadaian, dan PNM," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel