Saham Tambang & Perbankan Siap Topang Indeks Bisnis-27 pada Kuartal IV/2021

Bisnis.com,30 Sep 2021, 18:06 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (29/1/2020). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Saham-saham sektor perbankan dan pertambangan yang menjadi konstituen indeks Bisnis-27 berpotensi menjadi bahan bakar pertumbuhan.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan indeks Bisnis-27 pada kuartal IV/2021 berpeluang untuk melaju lebih kencang. Pasalnya, dalam konstituen indeks besutan Bisnis Indonesia itu berisi saham-saham yang tengah naik daun.

“Dalam indeks ini banyak saham-saham sektor bank dan juga tambang sehingga saya melihat muncul indikasi penguatan saat saham-saham ini rebound pada kuartal terakhir,” katanya kepada Bisnis pada Kamis (30/9/2021).

William menegaskan indeks bisnis-27 dapat menjadi acuan bagi para investor karena memiliki potensi yang besar ketika sektor tersebut mengalami penguatan. Menurutnya momentum window dressing akan menjadi katalis positif tambahan.

Sementara itu terkait katalis negatif, William menilai sejauh ini tidak ada hal yang terlalu signifikan. Adapun perihal tapering justru akan berimbas positif pada pasar dalam negeri. “Negatif di sana, positif di sini. Kalau pun ada pelemahan efeknya tidak akan signfikan. Kita sudah mendekati akhir dari tahun sideways,” katanya.

William mengambil enam top picks dari 27 konstituen dalam indeks bisnis-27. Yaitu ADRO, ANTM, ASII, BMRI, CPIN, dan PTBA. Adapun tiga diantaranya berasal dari sektor tambang karena harga komoditas tengah membumbung. Dia melihat hal tersebut akan ikut menyengat pergerakan harga saham.

William memberikan target harga bagi ADRO Rp1.900 sampai Rp2.200, ANTM Rp2.670 hingga Rp2.900, ASII Rp5.825, BMRI Rp6.000 hingga Rp6.800, CPIN Rp7.350, dan PTBA Rp3.200

Sebagai informasi, indeks Bisnis-27 mampu melibas pergerakan IHSG, LQ45 dan IDX30 dengan tumbuh paling kencang selama kuartal III/2021.

Pada Kamis (30/9/2021), indeks bisnis 27 ditutup pada level 480,83 level tertinggi sejak dibuka di level 452,73 pada tiga bulan lalu. Adapun antara Juli sampai dengan September, indeks besutan Bisnis Indonesia itu telah tumbuh sebesar 6,21 persen.

Capaian itu juga lebih tinggi bila dibandingkan dengan kuartal III/2020 yang justru mengalami minus 2,45 persen. Ketika tahun lalu, indeks ditutup pada level 425,32. Dengan demikian selama setahun penuh indeks bisnis-27 telah tumbuh 13,05 persen.

Selain itu, pada kuartal III/2021 pertumbuhan indeks bisnis-27 juga lebih kencang dibandingkan dengan indeks acuan lain. Misalnya saja IHSG yang hanya tumbuh 4,68 persen, IDX30 yang tumbuh 5,29 persen dan LQ45 5,61 persen.

Penguatan indeks bisnis-27 ditopang oleh beberapa emiten berkapitalisasi besar. Misalnya adalah PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) yang menjadi top leaders dengan pertumbuhan 46,89 persen menjadi Rp1.770 per saham. Lalu, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) sebesar 37 persen menjadi Rp2.740 per saham.

Sebagaimana diketahui, penguatan saham emiten batu bara ditopang oleh penguatan harga komoditas secara global. Harga batu bara mencapai rekornya tahun ini dengan menyentuh harga di atas US$200 per ton.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini