Rights Issue Jumbo, Ini Pandangan JP Morgan terhadap Saham WSKT

Bisnis.com,01 Okt 2021, 02:13 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono bersama Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin saat kunjungan manajemen WSKT ke harian Bisnis Indonesia, Kamis (30/9/2021)/BISNIS-Himawan L. Nugraha.rn

Bisnis.com, JAKARTA - Analis masih merekomendasikan tahan (hold) untuk saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. jelang aksi korporasi penambahan modal lewat Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Analis J.P. Morgan Sekuritas Indonesia Henry Wibowo dan Arnanto Januri memberikan rekomendasi netral untuk saham dengan kode WSKT tersebut. Mereka menilai belum terlihat pemulihan fundamental secara struktural pada bisnis konstruksi tahun ini, sehingga potensi upside menjadi terbatas.

“Kami meyakini prospek ke depan masih suram karena pemilik proyek masih meminimalisir kapasitas proyek karena anggaran belanja modal yang dikurangi,” tulis Henry dan Arnanto dalam riset yang dipublikasikan lewat Bloomberg, dikutip Kamis (30/9/2021).

Namun demikian, J.P. Morgan Sekuritas mengingatkan bahwa proses divestasi jalan tol yang sudah maupun akan berlangsung bakal melonggarkan likuiditas WSKT.

Tak hanya itu, Waskita Karya juga akan menerima dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp7,9 triliun dari pemerintah lewat aksi rights issue pada akhir tahun ini.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Joshua Michael juga memberikan rekomendasi hold untuk saham WSKT dengan target harga yang diturunkan menjadi Rp800 dari sebelumnya Rp875.

“Potensi kenaikan harga [saham] berasal dari eksekusi divestasi yang lebih baik dari perkiraan,” tulis Joshua dalam riset.

Adapun, Joshua mengatakan kinerja WSKT pada semester I/2021 masih tergolong rendah. Mirae Asset Sekuritas pun mengurangi estimasi pendapatan WSKT menjadi Rp13,8 triliun pada tahun ini dari sebelumnya Rp15 triliun.

Namun demikian, rugi bersih Waskita KArya diperkirakan bisa berkurang menjadi Rp1,5 triliun tahun ini atau lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya Rp1,9 triliun.

Joshua memperkirakan Waskita Karya dapat mengantongi nilai divestasi senilai Rp5 triliun dengan profit Rp1,1 triliun pada semester II/2021 dengan melepas saham di ruas tol Pemalang-Batang, Cimanggis-Cibitung, dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar.

Sedangkan dari sisi kontrak baru, Joshua memperkirakan WSKT setidaknya hanya akan mengantongi Rp10 triliun dari perkiraan awal Rp26 triliun atau menjadi perolehan kontrak baru paling rendah sejak 2012.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, WSKT membukukan laba bersih senilai Rp154,13 miliar atau kontras dari posisi rugi Rp1,09 triliun pada semester I/2020 yang lebih ditopang oleh realisasi divestasi.

Namun demikian, dari sisi pendapatan WSKT masih terjadi penurunan sebesar 41,39 persen menjadi Rp4,71 triliun dari sebelumnya Rp8,03 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini