Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) mencatatkan laba bersih senilai Rp26,74 miliar sepanjang semester I/2021. Angka ini menyusut 18,32 persen dari rapor Rp32,75 miliar secara year on year.
Direktur Keuangan Bank Nobu, Hendra Kurniawan, menjelaskan bahwa penurunan tersebut bukan disebabkan oleh kemunduran bisnis. Namun, penurunan lebih disebabkan kebijakan perseroan untuk mempertebal cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN), sebagaimana anjuran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI).
“Bisa kami katakan bahwa laba kami justru lebih berkualitas karena kami masih mengantisipasi CKPN. Kami menambahkan CKPN lebih besar dari syarat yang seharusnya, walaupun NPL masih rendah. Pendapatan bunga bersih kami juga masih bertambah,” tutur Hendra dalam paparan publik secara virtual pada Jumat (1/10/2021).
Hendra menambahkan sepanjang semester I/2021 pendapatan bunga bersih perseroan memang tumbuh hingga 13,14 persen. Tepatnya menjadi Rp241,15 miliar, dari posisi Rp213,5 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dia memperkirakan bahwa pendapatan bunga bersih itu masih akan tumbuh lebih pesat lagi hingga akhir tahun. Perseroan pun memproyeksikan pertumbuhan bisa berkisar 15-20 persen.
Adapun pada posisi laba tahun berjalan, seiring adanya tren pemulihan ekonomi yang memicu permintaan kredit, Hendra memproyeksi kinerja bottom line bisa tumbuh pada kisaran 10-15 persen.
“Kami harapkan laba bersih tahun ini dibandingkan tahun lalu tetap meningkat 10 hingga 15 persen,” katanya.
Adapun, dalam pengembangan digital, NOBU telah menempuh beberapa langkah prioritas. Setidaknya ada enam poin yang menjadi prioritas dalam langkah-langkah tersebut.
Di antaranya adalah pembentukan unit khusus untuk inovasi produk digital, pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur IT, penerapan metode agile dalam pengembangan software, serta disiplin eksperimental dalam pengembangan produk.
Perusahaan juga akan terus memastikan penguatan second dan third line defense secara bisnis, serta melakukan transformasi budaya kerja dan peningkatan produktivitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel