Kupon ORI020 Hanya 4,95 Persen, Masih Menarik untuk Dibeli?

Bisnis.com,01 Okt 2021, 13:53 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis,com, JAKARTA – Penjualan obligasi ritel (ORI) seri ORI020 diyakini akan tetap optimal meski kupon yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan dengan seri pendahulunya.

Head of Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, meski kupon yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan dengan seri sebelumnya, ORI020 masih akan tetap dicari oleh investor ritel.

Wawan memaparkan, bunga deposito yang rendah dan pandemi berkepanjangan membuat tingkat likuiditas saat ini masih cukup melimpah. Hal ini membuat investor aktif mencari opsi investasi yang aman seperti ORI020.

“ORI juga menawarkan beberapa nilai tambah lain seperti likuiditas dan sifatnya yang dapat diperdagangkan (tradeable),” jelasnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (1/10/2021).

Wawan menambahkan, dibandingkan dengan deposito keuntungan investasi dari ORI020 masih lebih besar. Ia mengatakan, dengan kupon 4,95 persen investor akan mendapatkan return bersih sekitar 4,45 persen setelah pajak.

Di sisi lain, Wawan menambahkan, dengan tingkat kupon yang cenderung lebih rendah ORI020 akan kesulitan menyamai atau mendekati catatan penjualan seri-seri terdahulu seperti SR015 atau ORI019 yang mampu menembus Rp20 triliun

“Minat investor memang akan tetap besar, tetapi dengan kupon yang kembali turun saya perkirakan penjualan yang masuk di atas Rp10 triliun,” tutupnya.

Sebelumnya, Direktur SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan pihaknya optimistis perilisan ORI020 akan direspons positif oleh investor ritel. Hal tersebut seiring dengan tingkat likuiditas yang dinilai masih mencukupi.

“Melihat animo masyarakat yang sangat tinggi pada saat penawaran SR015 serta kondisi likuiditas di pasar yang masih ample, kami optimistis penawaran ORI020 juga disambut baik oleh masyarakat,” ujarnya pada pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini