Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (AGRO) atau yang kini bernama Bank Raya akan melakukan penambahan modal lewat rights issue pada November 2021.
Berdasarkan prospektus yang dirilis di Bursa Efek Indonesia, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,15 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Setiap pemegang saham lama yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada 11 November 2021 pukul 16.00 WIB berhak atas hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), di mana satu HMETD dapat membeli satu saham baru. Sementara itu, harga pelaksanaan dan rasio HMETD belum ditetapkan.
Dana hasil pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk penguatan permodalan, terutama sebagai modal kerja perseroan dalam rangka penyaluran dana berbasis digital.
Direksi perseroan dalam paparan publik yang digelar beberapa waktu lalu menyatakan bahwa sejauh ini pihak AGRO belum bisa mengungkapkan investor yang akan menyerap saham baru.
“Kami tidak dapat berkomentar terkait hal ini, perseroan akan melepas 2,15 miliar lembar saham baru, di mana proses akan dipengaruhi oleh pricing saham yang akan kami umumkan sesuai ketentuan regulator,” demikian keterangan direksi AGRO.
Beberapa waktu lalu, DealStreetAsia melaporkan bahwa Grab mencari kemitraan potensial dengan perbankan Indonesia.
Langkah ini menyusul pesaingnya, Gojek dan Sea Ltd, yang telah meningkatkan layanan keuangan mereka dengan mengakuisisi saham perbankan lokal. Adapun, kandidat bank paling potensial adalah PT Bank Fama Internasional dan BRI Agro.
Namun, Direktur Utama Bank Agro Kaspar Situmorang menyatakan, pihaknya tidak dapat memberikan komentar terkait dengan aksi korporasi di sektor ride hailing atau jasa transportasi ber-platform daring. Akan tetapi, dia juga tidak menampik bahwa AGRO membuka lebar pintu kolaborasi dengan perusahaan teknologi.
“Kami sebagai bank digital sudah tentu sangat membuka kesempatan selebar-lebarnya berkolaborasi dengan berbagai fintech ataupun perusahaan teknologi lainnya, untuk mewujudkan visi kami menjadi house of fintech dan home for gig economy,” ujarnya.
Sementara itu, jika saham baru yang diterbitkan dalam rights issue ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya secara proporsional.
Rencana rights issue itu juga telah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB yang digelar pada 27 September 2021. Perseroan menargetkan dapat mengantongi pernyataan efektif pendaftaran HMETD dari OJK pada 1 November 2021.
Periode perdagangan HMETD dilaksanakan tidak kurang dari 5 hari kerja, mulai 15 November 2021 sampai dengan 22 November 2021. Pencatatan saham baru hasil pelaksanaan HMETD akan mulai dilakukan di Bursa Efek pada 15 November 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel