Kasus Covid-19 Turun, Epidemiolog: Jangan Buru-Buru PPKM Level 1

Bisnis.com,04 Okt 2021, 13:07 WIB
Penulis: Indra Gunawan
Pandu Riono. JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA – Tren kasus dan kematian akibat Covid-19 menurun dalam sepekan terakhir. Epidemiolog menyarankan PPKM yang berakhir hari ini, Senin (4/10/2021) dilanjutkan.

Seperti diketahui, pemerintah memberlakukan PPKM periode 21 September-4 Oktober 2021 untuk mencegah penularan Virus Corona.

Pada periode 8-20 September 2021,  jumlah kumulatif penambahan kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 52.061 kasus.

Kemudian, pada periode 21 September-3 Oktober, jumlah kasus positif Covid-19 menurun menjadi 26.589 kasus.

Selanjutnya, kasus meninggal akibat Covid-19 dalam kurun 8-20 September 2021, sebanyak 3.478 orang, sementara pada periode PPKM dua pekan terakhir ini tercatat kasus kematian turun menjadi 1.539 orang.

Adapun, positivity rate alias rasio kasus warga terpapar Virus Corona harian juga mengalami penurunan. Apabila dalam periode 8-20 September jumlahnya rata-rata di 2,87 persen, maka pada 13 hari selama periode PPKM Levelling ini, positivity rate turun menjadi 1,16 persen.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan ambang batas minimal angka positivity rate kurang dari 5 persen.

Positivity rate suatu daerah semakin tinggi, kondisi pandemi di daerah tersebut memburuk, sehingga perlu ditingkatkan kapasitas pemeriksaan Covid-19-nya.

Lebih lanjut, jumlah warga yang diperiksa juga mengalami peningkatan yang cukup baik.

Pada periode 8-20 September, warga yang diperiksa berjumlah 2.004.443 orang, sementara pada periode 21 September-3 Oktober jumlah warga yang diperiksa naik hingga menjadi 2.267.761 orang.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyarankan agar pemerintah tetap menerapkan PPKM. Dia meminta pemerintah tidak terburu-buru menurunkan status PPKM suatu wilayah ke level 1.

"Sebaiknya kita tidak menurunkan PPKM sampai ke level 1 di suatu wilayah sampai betul-betul tercapai vaksinasi lansia 2 suntikan di atas 80 persen," kata Pandu melalui Twitter @drpriono1, Senin (4/10/2021).

Pandu menyarankan agar pemerintah memperhatikan aspek lainnya seperti keandalan dalam tes-lacak-isolasi, dan kepatuhan penduduk untuk pakai masker sudah di atas 80 persen.

"Setiap pelonggaran adalah tanggung-jawab yang lebih besar," tutur Pandu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini