Sebelum Pesan, Cek Dulu Kupon Bersih ORI020 dari Rp1 Juta - Rp2 Miliar

Bisnis.com,04 Okt 2021, 06:00 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Masa pemesanan obligasi ritel (ORI) seri ORI020 akan dimulai pada Senin (4/10/2021). Bagaimana gambaran kupon bersih dari investasi di instrumen tersebut?

Berdasarkan data kemenkeu.go.id yang dikutip Senin (4/10/2021), masa penawaran ORI020 akan dimulai pada Senin (4/10/2021) dan berakhir pada 21 Oktober 2021. Dalam penerbitan kali ini, pemerintah menawarkan kupon senilai 4,95 persen.

Kementerian Keuangan juga memberikan simulasi kupon bersih yang diterima oleh investor jika berinvestasi di ORI020 mulai dari Rp1 juta, Rp100 juta, hingga Rp2 miliar.

Untuk diketahui, ORI020 dapat mulai dipesan mulai dari Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta. Maksimum pemesanan yakni Rp2 miliar.

Dengan investasi Rp1 juta di ORI020, kupon per bulan yang akan diterima oleh investor senilai Rp4.125. Nilai itu masih harus dikurangi pajak 10 persen sehingga kupon bersih per bulan senilai Rp3.713.

Selanjutnya, investasi Rp100 juta di ORI020 menghasilkan kupon per bulan Rp412.500. Setelah dipotong pajak 10 persen, keuntungan bersih yang didapatkan yakni Rp371.250 tiap bulan.

Terakhir, bagi yang berinvestasi Rp2 miliar di ORI020, kupon bersih yang diterima yakni Rp7,425 juta per bulan.

Sebelumnya, Direktur SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan pihaknya optimistis perilisan ORI020 akan direspons positif oleh investor ritel. Hal tersebut seiring dengan tingkat likuiditas yang dinilai masih mencukupi.

“Melihat animo masyarakat yang sangat tinggi pada saat penawaran SR015 serta kondisi likuiditas di pasar yang masih ample, kami optimistis penawaran ORI020 juga disambut baik oleh masyarakat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Nurhadi Pratomo
Terkini