Bisnis.com, JAKARTA – Krisis energi yang terjadi di China dalam beberapa pekan terakhir diperkirakan berdampak pada kinerja ekspor Indonesia ke negara tersebut. Negeri Panda ini tercatat menjadi negara tujuan ekspor terbesar Tanah Air dengan pangsa lebih dari 20 persen.
Bloomberg melaporkan pabrik-pabrik di 21 provinsi China telah terdampak oleh pasokan listrik yang ketat dalam beberapa pekan terakhir. Beberapa pabrik memutuskan untuk memangkas produksi dan hanya memprioritaskan kontrak yang menguntungkan.
Terbatasnya pasokan listrik ini dipicu oleh naiknya harga batu bara yang membuat penyedia energi merugi menjual listrik dengan harga tetap. Imbasnya, indeks manufaktur China menyentuh 49,6 pada September, dari level 50,1 pada Agustus 2021.