Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah perusahaan yang masih bergantung kepada bahan baku impor khususnya dari China mengatur ulang strategi di tengah krisis energi Negeri Panda.
Salah satu industri yang masih sangat bergantung pada bahan baku impor adalah farmasi. Dari kebutuhan impor bahan baku obat (BBO) yang mencapai 90 persen—95 persen, sekitar 60 persen dipenuhi dari China dan sisanya dari India.
Ketua Komite Pengembangan Perdagangan dan Industri Bahan Baku Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) Vincent Harijanto mengatakan dengan krisis listrik yang melanda China, ada potensi penumpukan masalah pada suplai bahan baku.