Konten Premium

Putar Otak INAF hingga PBID Hadapi Krisis Energi China

Bisnis.com,05 Okt 2021, 13:00 WIB
Penulis: Reni Lestari
Asap mengepul saat seorang wanita mengenakan masker di dekat pembangkit listrik tenaga batu bara di Shanxi, China. Kevin Frayer / Getty Images / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah perusahaan yang masih bergantung kepada bahan baku impor khususnya dari China mengatur ulang strategi di tengah krisis energi Negeri Panda.

Salah satu industri yang masih sangat bergantung pada bahan baku impor adalah farmasi. Dari kebutuhan impor bahan baku obat (BBO) yang mencapai 90 persen—95 persen, sekitar 60 persen dipenuhi dari China dan sisanya dari India.

Ketua Komite Pengembangan Perdagangan dan Industri Bahan Baku Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) Vincent Harijanto mengatakan dengan krisis listrik yang melanda China, ada potensi penumpukan masalah pada suplai bahan baku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Nurhadi Pratomo
Terkini