Bisnis.com, JAKARTA – Injeksi modal dari Pemerintah Provinsi Banten pada awal Januari 2021 lalu melalui mekanisme right issue VI belum mencukupi modal PT Bank Banten Tbk. (BEKS).
Dalam aksi korporasi itu, saham baru yang berhasil diterbitkan hanya 37,43 miliar lembar dari rencana 60,82 miliar lembar. Dengan harga pelaksanaan Rp50, maka bank yang menjadi kebanggaan warga Banten itu meraup Rp1,87 triliun.
Meski telah disuntik dengan dana jumbo itu, persoalan modal inti Bank Banten belum berakhir. Laporan keuangan BEKS per Maret 2021 mencatat modal inti perusahaan hanya beranjak sedikit untuk menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II. Tepatnya hanya Rp1.03 triliun. Laporan keuangan interim Maret 2021 juga menyebutkan penurunan modal inti setelah perusahaan melakukan penambahan kredit yang dihapus buku (write off). Jumlahnya mencapai Rp1,77 triliun.