Subholding KRAS Cetak Pendapatan Rp3,9 Triliun, Menuju IPO 2022

Bisnis.com,06 Okt 2021, 15:42 WIB
Penulis: Annisa Saumi
Presiden Joko Widodo menandatangani baja produk terbaru saat meresmikan pabrik Hot Strip Mill 2 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Kota Cilegon, Banten, Selasa (21/9/2021). Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hot rolled coil (HRC) sebesar 1,5 juta ton per tahun dan merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium./ANTARA FOTO/Biro Pers Media Setpres-Agus Suparto

Bisnis.com, JAKARTA - Subholding PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS), Krakatau Baja Konstruksi mencatatkan peningkatan kinerja selama sembilan bulan tahun ini. 

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menuturkan, pendapatan Krakatau Baja Konstruksi ini meningkat 62,5 persen, menjadi sebesar Rp3,9 triliun hingga September 2021, dari sebelumnya senilai Rp2,4 triliun di periode yang sama tahun 2020.

“Kami menjalankan program transformasi di semua lini hingga ke anak usaha Krakatau Steel. Upaya ini berhasil meningkatkan kinerja Krakatau Baja Konstruksi dengan pencapaian laba konsolidasi subholding Baja Konstruksi mencapai Rp122 miliar hingga periode September 2021 ini,” kata Silmy dalam keterangan resminya, Rabu (6/10/2021).

Dia melanjutkan, meskipun di masa pandemi, secara keseluruhan kinerja Krakatau Baja Konstruksi meningkat.

Sebagai informasi, produk dari Krakatau Baja Konstruksi ini di antaranya baja profil H dan I beam, baja tulangan beton, termasuk baja siku, pipa baja spiral, pipa baja Electric Welding Resistance (ERW).

Selain itu, Krakatau Baja Konstruksi juga memproduksi produk-produk jadi seperti tower, jembatan baja, bangunan baja, tiang listrik baja, dan lain-lain.

Sementara produk baja hilirnya yaitu Welded I Beam dan H Beam, custom plate, baja ringan galvalum berupa rangka atap kanal C maupun reng asimetris, pelat talang, pipa hollow, dan atap.

Selanjutnya, kata Silmy, pengembangan Krakatau Baja Konstruksi rencananya akan dilakukan dengan menerbitkan IPO (Initial Public Offering) atau menggandeng mitra strategis pada 2022.

“Kedua pilihan rencana tersebut diharapkan akan menarik minat investor atau mitra strategis, karena kinerja Krakatau Baja Konstruksi telah mengalami peningkatan tajam setelah dilakukan proses transformasi,” ujar Silmy.

Selain itu, proyek infrastruktur di Indonesia yang bernilai Rp6.697,5 triliun sepanjang tahun 2020-2023, menjadi sebuah potensi bagi Krakatau Baja Konstruksi untuk mengambil peran penting dalam mendukung pembangunan nasional ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini