Makin Peduli Kesehatan, Nasabah Cigna Naik 20 Persen

Bisnis.com,06 Okt 2021, 10:56 WIB
Penulis: M. Syahran W. Lubis
President Director & CEO Cigna Indonesia Phil Reynolds (tengah) memberikan paparan hasil survei Cigna di Jakarta pada Rabu (6/10/2021). Cigna berupaya memberi solusi perlindungan kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan yang tepat sesuai dengan kebutuhan nasabah lewat survei Skor Kesejahteraan 360 di 21 negara dengan 18.000 responden, termasuk di Indonesia. Dampaknya, nasabah yang dilayani Cigna pada medio 2019 masih 1 juta, kini 1,2 juta nasabah../Bisnis/Firman Wibowo

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah pandemi Covid-19, nasabah asuransi kesehatan Cigna terus tumbuh sepanjang 2 tahun terakhir. Secara umum pandemi Covid-19 memang membuat masyarakat dunia semakin peduli terhadap kesehatan.

Presiden Direktur & CEO Cigna Indonesia Phil Reynolds mengemukakan nasabah yang dilayani Cigna pada pertengahan 2019 masih sekitar 1 juta, kini pada 2021 jumlah yang dilayani naik menjadi 1,2 juta lebih nasabah atau naik 20 persen dalam 2 tahun terakhir.

Kenaikan nasabah Cigna itu tak lepas dari sejumlah inovasi yang dilakukan berdasarkan survei Skor Kesejahteraan 360° yang digelar Cigna secara global terhadap 18.000 responden di 21 negara pada kuartal II 2021 termasuk Indonesia.

Reynolds mengemukakan secara umum pandemi Covid-19 membuat masyarakat dunia semakin peduli terhadap kesehatan. Hal itu tecermin pula dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menyebutkan dalam 2 tahun terakhir terjadi pertumbuhan densitas atau premi terhadap jumlah penduduk per tahun.

Pada 2019 densitas tercatat Rp1,67 juta, pada 2020 naik menjadi Rp1,74 juta dan meningkat tipis pada Juni 2021 menjadi Rp1,78 juta.

Artinya, masyarakat mengeluarkan dana lebih untuk membeli asuransi dan membayar premi. Hal itu juga didukung angka pertumbuhan klaim yang dibayarkan perusahaan asuransi.

OJK mencatat nilai klaim asuransi meningkat 3,97 persen (year-on-year/yoy) pada masa pandemi yakni dari Rp47,6 triliun pada April 2020 menjadi Rp49,49 triliun pada periode yang sama 2021.

Reynolds mengatakan survei Skor Kesejahteraan 360° bertujuan mendapatkan gambaran mengenai persepsi masyarakat dan harapan dalam meraih tingkat kesejahteraan yang lebih baik.

Dari survei ini, Cigna bertujuan memberi solusi terhadap pengelolaan finansial terkait kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kebutuhan mereka. “Ini salah satu bentuk kepedulian Cigna terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Reynolds di Jakarta pada Rabu (6/10/2021).

Dia menjelaskan berdasarkan hasil survei itu, Cigna bisa melakukan inovasi. Langkah Cigna tersebut sangat membantu nasabahnya dan itu mendorong pertumbuhan jumlah nasabah. Tercatat nasabah yang dilayani Cigna pada pertengahan 2019 lalu masih sekitar 1 juta, kini pada 2021 jumlah yang dilayani naik menjadi 1,2 juta lebih nasabah atau naik 20 persen dalam 2 tahun terakhir.

Hasil survei Cigna ini sejalan dengan data Kementerian Kesehatan yang menyebutkan nilai transaksi sektor kesehatan di Indonesia setahun terakhir dari individu, instansi pemerintah, dan korporat sangat besar tercatat mencapai Rp490 triliun.

Pandemi Covid-19 juga menyebabkan stres di masyarakat. Faktor-faktor penyebab stres yang paling utama antara lain, adanya ketidakpastian di tengah pandemi dan kekhawatiran akan kondisi keuangan pribadi dan keluarga.

Hasil survei itu mengonfirmasi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebutkan stabilitas sistem keuangan selama pandemi ini terganggu. Selain itu, tingkat kepercayaan konsumen dan bisnis global turun tajam melebihi krisis keuangan global 2008.

Data Kementerian Keuangan menunjukkan pada Januari–Maret 2020, arus modal keluar dari pasar keuangan Indonesia mencapai Rp145,28 triliun. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan masa krisis keuangan global 2008 yang hanya Rp 69,9 triliun.

Pandemi juga menghantam dunia usaha, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) mengungkapkan, dari Juli 2020 hingga September 2021 tercatat sudah 30 juta UMKM bangkrut. Belum lagi data dari survei Bank Indonesia pada Maret 2021 yang menyebutkan 87,5 persen UMKM terdampak pandemi dan 93,3 persen pelaku usaha sektor tersebut merasakan dampak penurunan omzet penjualan.

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Kerja Sama Strategis Cigna Indonesia Akhiz Nasution menyebutkan secara umum tingkat stres orang Indonesia memang lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara yang disurvei, termasuk negara tetangga seperti Singapura. Namun, Indonesia tetap mengalami peningkatan tingkat stres dari 73 persen pada awal 2020 ke 75 persen pada 2021.

Sumber: Badan Pusat Statistik

Peningkatan stres juga dipengaruhi adanya pembatasan aktivitas masyarakat selama masa pandemi, terutama dalam melakukan perjalanan luar kota dan pergi berwisata mengingat rata-rata orang Indonesia gemar berkumpul atau bepergian bersama teman atau keluarga. Akibat adanya pembatasan itu, bisa dilihat dari data penurunan tingkat isian hotel dan jumlah penumpang transportasi udara.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat penghunian kamar hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Agustus 2021 mencapai 25,07 persen, turun 7,86 poin dibandingkan dengan Agustus 2020 yang 32,93 persen.

Sumber: Badan Pusat Statistik

Jumlah penumpang angkutan udara domestik selama Januari–Agustus 2021 sebanyak 17,7 juta orang atau turun 18,26 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Akhiz Nasution menjelaskan Cigna memahami pentingnya keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental untuk menjaga kesejahteraan individu. Untuk itu, Cigna terus berkomitmen menyediakan solusi perlindungan asuransi yang mampu membantu nasabah meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan ketenangan pikiran mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini