Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Sales & Distribution PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) Anton Sukarna mengatakan literasi atau pemahaman syariah harus digalakkan, terutama pemahaman masyarakat mengenai zakat.
Hal tersebut diungkapkan Anton dalam webinar dengan tajuk “Penguatan Keuangan Syariah di Masa Pandemi” pada Rabu (10/6/2021).
Menurut Anton, zakat merupakan sesuatu yang signifikan dan harus didorong. Namun di sisi lain, ada pula yang harus dipahami bahwa bagaimana semua orang bisa berzakat.
“Jadi bukan hanya bisa karena dia mampu, tapi juga bisa dan mau karena dia tahu. Ini yang kadang-kadang jadi problem kita,” kata Anton.
Anton melanjutkan, bukan tidak ada orang yang tidak bisa bayar zakat, tapi terkadang masyarakat juga tidak paham bahwa mereka harus berzakat.
Terlebih lagi Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, sehingga potensi pengembangan Bank Syariah di Indonesia sangat besar.
Jumlah penduduk muslim 2021 di Indonesia menempati posisi pertama sebanyak 229 juta atau 87,2 persen terhadap populasi. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan Pakistan yang memiliki populasi sebanyak 200,4 juta penduduk muslim.
Meskipun menempati posisi pertama, Anton menuturkan bahwa kondisi masyarakat Indonesia lebih memilih produk syariah karena melihat dari preferensi individu, misalnya makanan yang halal.
Namun jika melihat dari sisi wholesale atau perusahaan, lanjutnya, maka pilihan mereka bukan hanya syariah, melainkan dilihat dari jaringan dan teknik yang lebih mendukung.
“Kita cenderung lebih mudah untuk menarik nasabah yang secara produk yang sifatnya konsumer,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel