Pontianak Perketat Pengawasan Lalu Lintas Pekerja Migran

Bisnis.com,06 Okt 2021, 22:07 WIB
Penulis: M. Mutawallie Sya’rawie
Seorang petugas Dinas Kesehatan Kota Pontianak mengacungkan kertas ajakan vaksin saat gelar giat vaksinasi di kawasan pusat perdagangan di Jalan Gajahmada, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (27/9/2021). Dinkes Kota Pontianak melakukan vaksinasi jemput bola di kawasan tersebut dengan menyasar para pedagang dan pelaku ekonomi guna menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity). /Antara-Jessica Helena Wuysang

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mewaspadai gelombang ketiga dan varian baru Covid-19 oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan tidak menutup kemungkinan potensi masuknya varian baru Covid-19 di Kota Pontianak yang berasal dari pekerja migran.

“Karena mereka masuk melalui jalur perbatasan resmi maupun tidak resmi. Hal ini patut diwaspadai semua pihak agar jangan sampai terjadi lonjakan gelelombang ketiga penyebaran Covid-19,” ujarnya di Pontianak, Rabu (6/10/2021). 

Dia menambahkan, hal tersebut bisa saja terjadi seperti halnya di negara-negara tetangga. “Seperti Malaysia, Singapura dan Australia yang kembali terjadi lonjakan kasus Covid-19," katanya.

Kendati demikian, Edi menyebutkan vaksinasi di Kota Pontianak harus terus digencarkan, bahkan hingga seluruh wilayah Kalbar.

Sebagai informasi, capaian vaksinasi di Kota Pontianak sudah mencapai 55,3 persen dan ditargetkan mencapai 70 persen pada akhir Oktober.

Sementara itu, Kapolresta Pontianak Kota Kombes Pol Andi Herindra menuturkan, pihaknya terus bersinergi dengan Satgas Covid-19 Kota Pontianak dengan mendorong percepatan cakupan vaksinasi.

Terkait rencana pembukaan jalur penerbangan internasional, dia menilai peran RT dan RW juga harus diperkuat dengan kepedulian mereka terhadap lingkungannya, dimana masuknya PMI melalui jalur resmi tentu masih di bawah pengawasan pemerintah.  

"Tetapi kalau mereka masuk melalui jalur tikus, ini yang patut diwaspadai karena di luar pengawasan pemerintah, dikuatirkan mereka membawa virus varian baru dari luar," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini