Pupuk Kujang Dorong IRT Jadi Pekerja Mandiri dan Berpenghasilan

Bisnis.com,06 Okt 2021, 16:56 WIB
Penulis: Asep Mulyana
Pemberdayaan ibu rumah tangga lewat program Kuwat/Istimewa

Bisnis.com, PURWAKARTA – PT Pupuk Kujang Cikampek menggulirkan program Kujang Wanita Tangguh (Kuwat) untuk membantu pemulihan ekonomi masyarakat.

Menurut VP Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) Pupuk Kujang Cikampek Agung Gustiawan, program ini lebih menitikberatkan pada pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga supaya lebih produktif lagi. Tujuan dari program tersebut, untuk mendorong para perempuan yang awalnya tak memiliki penghasilan jadi lebih produktif dan punya daya saing tinggi.

“Program Kuwat ini merupakan salah satu program CSR kita yang menyasar masyarakat di sekitar perusahaan untuk dibina dan diberdayakan hingga mandiri. Sasaran utamanya adalah ibu rumah tangga (IRT) yang tak punya penghasilan, namun memiliki keinginan untuk bewirausaha,” ujar Agung dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Rabu (6/10/2021).

Agung menjelaskan, dalam pelaksanaan program ini Departemen PKBL Pupuk Kujang bersinergi dengan Baitulmaalku. Terutama, dalam hal menjaring para perempuan di sekitar perusahaan. Setelah terseleksi, mereka kemudian dibekali beragam keterampilan. Seperti, menjahit, mendesain, manajemen keuangan, keterampilan wirausaha, digital marketing hingga inovasi produk.

Adapun dalam penjaringan kepesertaan ini, pihaknya lebih mengupayakan untuk dhuafa, putus sekolah, dan yang tidak berpenghasilan. Sehingga, peserta ini akan mengikuti pelatihan sampai punya kemampuan expert.

“Output dari program ini mendorong mereka bisa lebih produktif dan sejahtera lagi,” kata dia

Sementara itu, perwakilan dari Baitulmaalku Misya Bani mengatakan sampai saat ini sudah ada 10 perempuan binaan yang telah aktif memproduksi pakaian setiap hari. Dalam sehari, seorang peserta bisa membuat dua setel pakaian.

“Semua peserta, kini punya keterampilan laiknya profesional. Seluruh proses produksi dilakukan secara mandiri dengan penuh keterampilan,” ujarnya.

Di bagian lain, salah seorang peserta program Kuwat, Yuli Novitasari mengatakan dirinya sudah setahun mengikuti program ini. Awalnya, perempuan asal Dawuan ini tak memiliki skill. Namun setelah mengikuti pelatihan, kini dia bisa mendesain hingga berkreasi menjahit aneka jenis pakaian.

“Selama setahun ini, saya secara aktif mengikuti berbagai pelatihan. Setelah ikut pelatihan, dari yang sebelumnya hanya bisa vermak, membuat baju asal-asalan saya jadi bisa mendesain gambar, membuat pola sampai bisa menjahit dengan sangat rapi,” katanya singkat. (K60)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini