Kinerja Fintech Lending Moncer, AFPI Ungkap Faktor Pendorongnya

Bisnis.com,06 Okt 2021, 19:23 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyebut peningkatan literasi keuangan dan literasi digital masyarakat berperan besar terhadap keberhasilan industri teknologi finansial pendanaan bersama atau peer-to-peer (P2P) lending melampaui target penyaluran pinjaman Rp100 triliun.

Sebagai gambaran, AFPI sebelumnya menargetkan penyaluran pinjaman Rp100 triliun sepanjang 2021, karena pada periode pandemi atau periode 2020, para pemain industri fintech P2P lending berhasil menyalurkan Rp74,41 triliun.

Terkini, berdasarkan data perkembangan industri dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Agustus 2021, penyaluran pinjaman yang diterima borrower atau peminjam sejak awal tahun bahkan telah mencapai Rp101,51 triliun.

Juru Bicara AFPI Andi Taufan Garuda Putra beberapa faktor turut mempengaruhi akselerasi penyaluran pinjaman dari perusahaan fintech, terutama mulai meningkatnya literasi dan inklusi keuangan masyarakat, tingkat literasi digital, serta pemanfaatan teknologi.

"Peningkatan pada literasi dan inklusi keuangan menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi daya serap penyaluran pinjaman. Masyarakat mulai menyadari adanya alternatif untuk mendiversifikasi portofolionya melalui fintech. Begitu pula untuk para borrower, mereka sangat terbantu dengan platform teknologi dalam menyediakan layanan keuangan inklusif," ujarnya, Rabu (6/10/2021).

Di samping faktor literasi dan inklusi keuangan, menurutnya kondisi pandemi juga punya peran besar dalam mempercepat adaptasi terhadap digitalisasi dan penetrasi fintech.

"Pembatasan mobilitas berdampak kepada ekonomi masyarakat. Alhasil, mereka mulai mencari alternatif untuk mendapatkan penghasilan. Misalnya, dengan melakukan pinjaman di fintech lending untuk memulai bisnis, atau sebagai lender yang mengembangkan aset finansialnya dengan mendanai di instrumen P2P lending sehingga memperoleh passive income," tambahnya.

Ke depan, AFPI berharap industri terus berkontribusi dalam mengakselerasi tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi. Pasalnya, fintech punya kekuatan khusus di bidang teknologi, yang notabene mampu menjangkau khalayak lebih luas.

Pasalnya, industri yang kini diisi oleh 116 pemain, baik dari klaster produktif, multiguna, maupun syariah ini umumnya memiliki tujuan dan konsep bisnis yang berbeda-beda, sehingga dapat menjangkau berbagai segmen dan kalangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini