Rapor Kinerja Bank Bumi Arta (BNBA) Jelang Rights Issue

Bisnis.com,08 Okt 2021, 16:14 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Bank Bumi Arta/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) baru saja menerbitkan laporan keuangan per 30 Juni 2021 diaudit yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (7/10/2021).

Laporan tersebut diaudit dalam rangka rights issue penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 750 juta dengan nominal Rp100 per lembar. Jumlah saham baru ini mencapai 32,47 persen dari modal disetor perseroan.

BNBA akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa atau RUPSLB di Jakarta pada Senin, 25 Oktober 2021, berkaitan dengan rencana penambahan modal melalui mekanisme rights issue tersebut.

Dikutip dari laporan publikasinya, laba bersih tahun berjalan perseroan diketahui senilai Rp42,14 miliar atau melonjak 469,46 persen secara tahunan (yoy) dari Rp7,39 miliar.

Jika ditelisik dari pendapatan bunga, terjadi penurunan 4,05 persen yoy dari Rp152,07 miliar menjadi Rp145,90 miliar.

Penurunan ini disebabkan oleh pendapatan bunga yang susut dari Rp326,58 miliar menjadi Rp274,95 miliar. Namun, BNBA mampu menekan beban bunga dari Rp174,50 miliar menjadi Rp129,05 miliar.

Kenaikan laba juga disebabkan oleh penurunan beban operasional lainnya secara tahunan dari Rp139,28 miliar menjadi Rp92,04 miliar. Pos-pos yang mengalami perbaikan di antaranya kerugian penurnan nilai aset keuangan yang turun signifikan dari Rp21,16 miliar per 30 Juni 2020 menjadi Rp6,06 miliar.

Selain itu, beban tenaga kerja susut 32,36 persen yoy dari Rp77,74 miliar menjadi Rp52,58 miliar.

Jika melihat laba komprehensif tahun berjalan, maka terjadi kenaikan yang lebih besar yaitu 1.243 persen yoy dari Rp9,18 miliar menjadi Rp123,44 miliar.

Pelonjakan ini disebabkan adanya keuntungan yang berasal dari revaluasi aset tetap senilai Rp82,70 pada 30 Juni 2021. Sementara, pada periode yang sama tahun sebelumnya tidak terdapat keuntungan dari revaluasi aset tetap.

Penyaluran kredit Bank Bumi Arta tercatat senilai Rp4,36 triliun atau lebih rendah 4,61 persen dari akhir 2020 yang senilai Rp4,57 triliun. Himpunan dana pihak ketiga tercatat senilai Rp5,77 triliun atau turun 3,35 persen ytd dari Rp5,97 triliun.

Rasio kecukupan modal atau CAR BNBA tercatat sebesar 28,45 persen per 30 Juni 2021 dengan rasio kredit bermasalah atau NPL gross 2,34 persen dan NPL nett 1,64 persen.

Adapun, pada 19 Agustus 2021, manajemen Bank Bumi Arta melalui keterbukaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakui rencana aksi korporasi berupa divestasi saham yang akan dilakukan oleh perseroan dan saat ini sedang dilakukan finalisasi rencana divestasi tersebut.

Sayangnya, BNBA belum mengungkapkan secara terperinci siapa investor baru yang akan mendapatkan pengalihan saham dari pemegang saham yang lama.

"Dalam beberapa saat lagi akan diumumkan secara resmi. Hari ini masih belum dapat diinformasikan, karena masih dalam proses dan belum final," demikian disampaikan manajemen BNBA.

Sebagai informasi, saat ini pemegang saham Bank Bumi Arta terdiri dari PT Surya Hudasa Investment sebesar 45,45 persen, PT Dana Graha Agung sebesar 27,27 persen, PT Budiman Kencana Lestari sebesar 18,18 persen, dan masyarakat sebesar 9,10 persen.

Lebih jauh, manajemen BNBA menyatakan perseroan akan menempuh atau memilih keputusan yang betul-betul untuk kepentingan bersama yaitu para pemegang saham, masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan dari Bank Bumi Arta.

"Diharapkan setelah proses final konsolidasi tersebut, Bank Bumi Arta akan bisa lebih maju lagi dan dapat terus berkiprah di dunia perbankan Indonesia."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini