Periksa ASN, KPK Usut Suap APBD-P Lamteng yang Seret Nama Azis Syamsuddin

Bisnis.com,10 Okt 2021, 12:46 WIB
Penulis: Setyo Aji Harjanto
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memerik seorang aparatur sipil negara (ASN) untuk menelisik rapat pengurusan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Lampung Tengah.

Pemeriksaan terhadap ASN bernama Syamsi Roli itu dilakukan untuk mengusut kasus suap penanganan perkara eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin.

"Dikonfirmasi antara lain terkait dengan bukti dokumen pembahasan rapat pada DPRD Kabupaten Lampung Tengah terkait pengurusan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, dikutip Minggu (10/10/2021).

Belum diketahui kaitan antara rapat tersebut dengan kasus penanganan perkara Azis. Namun, perlu diketahui, Azis menyuap Stepanus Robin terkait perkara di Lampung Tengah.

Sebelumnya, Azis Syamsuddin telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap penanganan perkara di Lampung Tengah.

Dalam perkara ini, Azis awalnya mencoba menghubungi mantan Penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju untuk menutup perkara yang menjerat Politikus Partai Golkar Aliza Gunado dan dirinya di KPK.

Stepanus Robin pun meminta uang kepada Azis untuk membantunya menutup perkara di KPK. Stepanus Robin diduga berkali-kali menemui Azis. Dalam pertemuan-pertemuan itu Azis memberikan uang kepada Robin sebanyak tiga kali yakni US$100 ribu, S$17.600, dan S$140.500.

Uang asing itu selalu ditukarkan ke rupiah usai diserahkan Azis ke Robin, totalnya mencapai Rp3,1 miliar. Dalam kesepakatan awal, Azis seharusnya memberikan Rp4 miliar untuk menutup kasus tersebut.

Atas perbuatannya, Azis dijerat dengan Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini