Pemprov Jawa Tengah Lakukan Percepatan Vaksinasi di Tingkat Desa

Bisnis.com,11 Okt 2021, 16:45 WIB
Penulis: Alif Nazzala Rizqi
Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo disuntik vaksin Covid-19, Kamis (14/1/2021). JIBI/Bisnis-Nancy junita @ganjarpranowo

Bisnis.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong kabupaten/kota untuk melakukan percepatan vaksinasi berbasis desa.

“Hingga saat ini vaksinasi Covid-19 di Jawa Tengah rata-rata sudah 49,5 persen. Ada daerah yang sebagian di bawah 50 persen, tapi juga banyak yang sudah di atas 70 persen,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, Senin (11/10/2021).

Secara rinci, ia menyebut daerah yang cakupan vaksinasi Covid-19 di atas 70 persen, di antaranya Kota solo, Kota Salatiga, Kota Magelang, Kota Semarang, Kota Tegal, Karanganyar, Klaten, dan Sukoharjo.

Namun, di sisi lain ada daerah yang cakupan vaksinasinya di bawah 50 persen. Seperti Banyumas, Rembang, Purworejo, Kebumen, Blora, Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kabupaten Magelang, Temanggung, Cilacap, Banjarnegara, Pemalang dan Brebes.

“Yang di bawah 50 persen tidak semuanya karena faktor ketersediaan vaksin, tapi juga percepatan pelaksanaannya. Sehingga yang masih rendah kita dorong untuk melakukan suatu percepatan secara simultan berbasis pada desa. Jadi, kalau berbasis desa itu sangat bagus,” paparnya.

Menurut Yulianto, vaksinasi Covid-19 berbasis desa sangat efektif untuk percepatan dan pemerataan, baik yang total maupun lansia.

“Maka konsep vaksinasi berbasis desa itu sangat bagus sekali, karena semua faskes bergerak bersama. Kedua, lansia mudah aksesnya dan bisa jemput bola, seperti di beberapa tempat yang sudah melakukan ini, di Boyolali ternyata cukup bagus baik total maupun lansia,” tuturnya.

Sejauh ini, pihaknya menyebut mampu menyuntikkan vaksin sekitar 2,5 juta per minggu dan pada minggu ini Jawa Tengah menerima 2,6 juta dosis vaksin.

“Semoga ini bisa diselesaikan, sehingga angka vaksin bisa tinggi,” imbuhnya.

Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menuturkan bahwa vaksinasi Covid-19 menjadi syarat status level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sehingga, kabupaten/kota yang masih di bawah 50 persen untuk segera melakukan percepatan.

“Alhamdulillah kondisi membaik, tetapi memang ada beberapa daerah kondisi levelnya naik karena ada satu syarat yaitu vaksinnya kurang,” ungkapnya.

Ia meminta kabupaten/kota yang masih di bawah 50 persen untuk menghitung dan melaporkan berapa vaksin yang dibutuhkan. Bahkan, Ganjar mengaku akan meminta vaksin secara langsung ke Kementrian Kesehatan khusus untuk daerah di Jawa Tengah yang masih berada di bawah angka 50 persen.

“Kami pastikan kabupaten/kota di bawah 50 persen untuk menghitung berapa kebutuhannya untuk berapa hari minimal untuk satu minggu. Kami akan minta ke Kementrian Kesehatan khusus daerah di bawah 50 persen, agar bisa dilakukan percepatan,” katanya.

#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini