Barclays Prediksi Pemangkasan Energi China Bakal Kurangi Pertumbuhan

Bisnis.com,11 Okt 2021, 05:00 WIB
Penulis: Nindya Aldila
China/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Target China untuk mengurangi ketergantungan ekonominya terhadap energi bakal berarti pemangkasan listrik akan terus berlanjut hingga tahun depan. Hal ini akan berdampak pada proyeksi pertumbuhan jauh di bawah konsensus sampai 6 persen, menurut Barclays Plc.

“Pemerintah menghadapi pilihan antara perlambatan ekonomi yang signifikan dan relaksasi target terhadap penggunaan energi," kata ekonom Barclays yang dipimpin Jian Chang dalam sebuah laporan, dikutip Bloomberg pada Jumat (8/9/2021),

Kebanyakan ekonom memprediksi pertumbuhan PDB China akan meningkat hingga 8 persen.

China telah menetapkan target nasional untuk menurunkan kepadatan energi terhadap ekonomi hingga 3 persen pada tahun ini untuk mengurangi polusi.

Beijing juga telah memperingatkan kepada sejumlah provinsi yang belum mencapai target pengurangan emisi. Hal ini berimbas pada pemadaman listrik yang sangat dibutuhkan oleh industri padat energi seperti alumunium dan baja.

Target pertumbuhan produksi energi mencapai 2,9 persen pada tahun ini, mirip dengan pertumbuhan konsumsi energi, kata Barclays.

Namun, pertumbuhan konsumsi energi pada tahun ini diperkirakan sudah di atas 4 persen. Artinya, pertumbuhan ekonomi dapat melambat hingga 6 persen jika target konsumsi energi ditargetkan secara ketat.

Pembatasan penggunaan listrik untuk sektor padat energi kemungkinan akan berlanjut hingga kuartal I/2022, kata para ekonom. Namun, penerapan target secara moderat bakal mengurangi pertumbuhan hingga 1 - 3 persen dalam dua kuartal ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini