Bisnis.com, GORONTALO – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mempercepat pembentukan kekebalan komunal melalui peningkatan cakupan vaksin di daerah, salah satunya dengan menggelar vaksinasi massal di Provinsi Gorontalo.
OJK bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan Korem 133/Nani Wartabone menggelar vaksinasi massal bertajuk Serbuan Vaksinasi Sektor Jasa Keuangan dan Sistem Pembayaran. Acara tersebut berlangsung di sekitar Markas Korem 133/Nani Wartabone, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Selasa (12/10/2021).
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan kecepatan dan keberhasilan dari vaksinasi Covid-19 akan sangat menentukan upaya pemulihan ekonomi nasional.
Dia menambahkan bahwa setelah terbentuk kekebalan komunal, maka perekonomian masyarakat akan kembali bergerak sejalan dengan terbukanya mobilitas masyarakat dan tren penurunan jumlah penyebaran Covid-19 secara nasional.
“Vaksin ini segalanya. Artinya, kita bicara ekonomi, kita mau bicara bisnis, ini tidak ada artinya jika masyarakatnya tidak sehat karena Covid-19,” ujar Wimboh di sela-sela tinjauan kegiatan vaksinasi massal di Gorontalo.
Dalam kunjungannya, Wimboh didampingi oleh Komandan Korem (Danrem) 133/Nani Wartabone Kolonel (Inf) Amrin Ibrahim, Asisten Pembangunan dan Ekonomi Provinsi Gorontalo Sutan Rusdi dan Kepala Perwakilan BI Provinsi Gorontalo Budi Widihartanto.
Berdasarkan pantauan di lapangan, tempat kegiatan vaksinasi massal dipenuhi oleh para siswa-siswi SMA, dan sejumlah masyarakat setempat. Kegiatan itu ditargetkan melibatkan 1.000 peserta.
Wimboh mengatakan kerja sama dan sinergi penyelenggaraan vaksinasi dengan pemerintah daerah, serta seluruh pemangku kepentingan akan terus dilakukan. “Langkah ini sebagai bentuk dukungan OJK dalam rangka pemulihan ekonomi nasional,” kata Wimboh.
Asisten Pembangunan dan Ekonomi Provinsi Gorontalo Sutan Rusdi menuturkan bahwa cakupan vaksinasi di Provinsi Gorontalo masih rendah. Sampai dengan 11 Oktober 2021, suntikan pertama vaksin baru menyentuh 44,21 persen dari target sekitar 900.000 jiwa.
Sutan memaparkan bahwa rendahnya cakupan vaksinasi di Gorontalo disebabkan oleh informasi palsu seputar vaksin. Salah satunya hoaks mengenai vaksin haram.
“Banyak isu-isu, yang pertama hoaks di media yang perlu kami luruskan. Ada isu haram dan ada lagi isu yang menyebutkan setelah vaksin terjadi gejala,” pungkasnya.
Menurut Sutan, banyaknya informasi hoaks tersebut membuat masyarakat takut untuk melakukan vaksin. Namun, dengan upaya yang terus dilakukan pemerintah provinsi, Sutan yakin target cakupan vaksinasi di Gorontalo dapat tercapai hingga akhir tahun ini.
Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Gorontalo, sampai dengan 10 Oktober 2021, total pasien yang dirawat akibat Virus Corona turun menjadi 16 jiwa. Adapun, total pasien sembuh mencapai 11.270 jiwa.
Sementara itu, OJK bersama dengan Kementerian Kesehatan, Industri Jasa Keuangan serta berbagai pihak menargetkan untuk memberikan vaksinasi sebanyak 10 juta dosis di berbagai daerah di Indonesia. Sampai dengan akhir September 2021, pemberian vaksinasi Covid-19 telah dilaksanakan kepada 7,3 juta masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel