Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mulai hari ini sudah melaksanakan stock split dengan rasio 1:5.
Nilai nominal per saham BBCA sebelumnya adalah sebesar Rp62,5 dan berubah menjadi sebesar Rp12,5 setelah stock split.
Pada pembukaan perdagangan, saham BBCA langsung naik ke 7.400 dan terus mendaki hingga sempat menyentuh level 8.250 per saham.
Jumlah saham yang ditransaksikan hingga pukul 13.25 sebanyak 144 juta dengan turnover senilai Rp1,10 triliun. BBCA pun mencatatkan kapitalisasi pasar senilai Rp924,56 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja pun memberikan tanggapan atas respons para investor terhadap saham BBCA dengan aksi stock split ini.
"Saya bersyukur bahwa respons investor luar negeri dan lokal sangat positif atas saham BCA, sehingga jadi yang terbesar di Asia Tenggara," ujarnya kepada Bisnis pada Rabu (13/10/2021).
Jahja pun mengatakan saat ini market kapitalisasi BBCA mencapai US$63 miliar atau telah melewati DBS Group Holdings di Singapura yang kapitalisasi pasarnya mencapai US$57 miliar.
Sementara, berdasarkan data Bloomberg, kapitalisasi pasar Bank DBS Holdings tercatat senilai US$57,91 miliar atau setara Rp823,30 triliun dengan asumsi kurs Rp14.217 per US$.
Adapun, BCA memiliki kapitalisasi pasar senilai US$65 miliar atau setara Rp924,1 triliun. Dengan demikian, kapitalisasi pasar BCA pun mengalahkan DBS Group Holdings. Ini pun menjadikan BCA sebagai market kapitalisasi terbesar di Asia Tenggara usai stock split.
Keputusan BCA untuk melakukan pemecahan harga saham tersebut didasarkan pada perkembangan pasar modal saat ini, terutama dengan tingginya minat investor ritel termasuk para investor muda untuk berinvestasi di pasar modal.
Perseroan berharap aksi korporasi ini dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan pasar modal dalam negeri. Jahja mengatakan dengan harga baru yang mulai diperdagangkan hari ini, perseroan berharap harga saham BCA menjadi relatif terjangkau dan mendapat sambutan positif dari investor.
"Terutama investor pemula yang saat ini aktif berinvestasi di pasar modal," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (13/10/2021).
Perseroan berkomitmen untuk selalu menjaga soliditas fundamental BCA melalui pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan, sehingga memberikan nilai tambah kepada segenap pemegang saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel