Analis Kasih Warning Masuk Saham Tekstil

Bisnis.com,14 Okt 2021, 05:39 WIB
Penulis: Annisa Saumi
Pedagang merapikan kain di salah satu gerai di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (8/12/2020). /Bisnis.com-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Analis menyarankan investor untuk berhati-hati memasuki saham emiten-emiten tekstil seiring dengan peningkatan harga kapas dan badai PKPU.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, saham emiten tekstil besar seperti PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) saat ini tengah tertekan akibat perkara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

"SRIL telah menyerahkan proposal terkait rencana perdamaian PKPU, berarti tekanannya luar biasa," ujar Nico dihubungi, Rabu (13/10/2021).

Selain masalah PKPU SRIL, Nico menyebut kinerja saham-saham emiten tekstil secara year to date (YTD) juga masih kurang menguntungkan. Dia juga tidak menyarankan investor untuk masuk ke saham lain di sektor ini.

"Cari sektor lain, itu lebih baik. Karena emiten seperti SRIL, sudah mengajukan proposal perdamaian PKPU, itu akan menjadi berat. Jadi mesti hati-hati," ujarnya.

Nico menambahkan harga kapas yang mengalami kenaikan berdampak dua kemungkinan bagi emiten tekstil, yaitu kenaikan harga hasil tekstil dan peningkatan beban produsen tekstil.

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya menuturkan, volume perdagangan saham emiten tekstil cenderung mini.

"Jadi para investor harus tetap mencermati dari sisi volume," ucap dia dihubungi terpisah.

Herditya pun menyarankan investor untuk beralih ke saham-saham sektor lain terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini