Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Royke Tumilaar menyambangi Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto Djojohadikusumo.
Royke melalui akun Instagram resminya, @rtumilaar, mengunggah foto bersama Menhan lengkap dengan buku “Kepemimpinan Militer” yang ditulis Prabowo pada Rabu (13/10/2021).
“Bersilaturahmi dengan Menteri Pertahanan, bapak Prabowo Subianto,” kata Royke dalam unggahan Instagram seperti dikutip pada Kamis (14/10/2021).
Dalam pertemuan itu, Prabowo memberikan buku dengan jumlah 574 halaman itu kepada Bos BNI lengkap dengan tanda tangannya.
“Banyak obrolan seru terutama tentang pengalaman beliau, dan saya juga diberi satu buku berjudul "Kepemimpinan Militer" yang akan menjadi bacaan saya di weekend ini,” lanjutnya.
Prabowo sendiri memiliki nama belakang Djojohadikusumo yang sama dengan pendiri dari Bank BNI, yaitu Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo atau Margono Djojohadikoesoemo.
Margono lahir di kota Banyumas, Jawa Tengah pada 16 Mei 1894 merupakan sosok politik dan pejuang yang sifat dan perjuangannya layak diteladani oleh generasi muda.
Semasa hidupnya, Margono mendirikan Bank BNI yang hingga sekarang memberikan kemudahan pelayanan di bidang perbankan, khususnya di Indonesia.
Dilansir dari laman resmi perseroan, Kamis (14/10/2021), sebulan setelah BNI hadir, Wakil Presiden RI Mohammad Hatta meresmikan pembukaan kantor BNI di gedung De Javasche Bank, Yogyakarta, pada 17 Agustus 1946.
Saat itu, BNI dibentuk untuk mendukung kelancaran pemerintahan dalam bidang keuangan dan perekonomian masyarakat.
Peran BNI sebagai bank yang diberi mandat untuk memperbaiki ekonomi rakyat dan berpartisipasi dalam pembangunan nasional dikukuhkan oleh UU No. 17 tahun 1968 tentang Bank Negara Indonesia 1946.
Saat ini, 60 persen saham-saham BNI dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, sedangkan sisanya, yaitu 40 persen, dimiliki oleh masyarakat, baik individu maupun institusi, domestik dan asing.
“BNI kini tercatat sebagai Bank nasional terbesar keempat di Indonesia, dilihat dari total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga [DPK],” tulis laman resmi BNI seperti dikutip pada Kamis (14/10/2021).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel