OJK Catat Realisasi KUR di Sulawesi Utara Capai Rp1,548 Triliun

Bisnis.com,15 Okt 2021, 12:20 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebut penerapan keuangan berkelanjutan berbasis environmental, social, and governance (ESG) di pasar modal sangat penting karena akan memberikan nilai positif bagi emiten dan pasar keuangan Indonesia.

Bisnis.com, MINAHASA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa realisasi kredit usaha rakyat atau KUR di Sulawesi Utara mencapai Rp1,548 triliun per September 2021.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan capaian tersebut memiliki porsi 70,76 persen dari target yang ditetapkan. Sementara itu, penyaluran ke sektor pertanian tercatat sebesar Rp282 miliar atau 18,21 persen dari total penyaluran pembiayaan KUR di Sulawesi Utara. Tercatat, ada 10.000 debitur yang menerima kredit di sektor pertanian.

“Di Sulut, yang sudah tersalurkan Rp1,548 triliun atau 70,76 persen dari target. Tapi jangan terkendala target, tetap boleh melebihi target. Tinggal kami sesuaikan ulang, apakah ada kendala dari Jakarta. Kalau Tidak, nanti kami tambah alokasinya,” ujar Wimboh di Desa Tountimomor, Kakas Barat, Minahasa, Kamis (14/10/2021).

Menurut Wimboh, sektor pertanian masih menjadi salah satu kontributor utama Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang mencapai 19,86 persen dari total PDRB Sulawesi Utara, dengan salah satu komoditas pertanian terbesar adalah minyak nabati.

Kendati demikian, lanjutnya, pengembangan sektor pertanian masih memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Tidak hanya di bidang pembiayaan, tetapi juga terkait dengan pendampingan, pemasaran, hingga ekspor.

“Untuk itu, OJK bersama dengan pemerintah daerah setempat, industri keuangan dan juga stakeholder lainnya mendukung dan terus memperluas akses keuangan melalui pengembangan penyaluran KUR berbasis klaster di berbagai daerah di Indonesia,” ujarnya.

OJK melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) terus berusaha meningkatkan akses keuangan masyarakat di daerah antara lain melalui pemberian KUR klaster pertanian berbunga rendah dan proses cepat kepada pelaku UMKM.

Di Minahasa, KUR klaster tanaman sereh wangi menjadi salah satu program kerja TPAKD Provinsi Sulawesi Utara karena memiliki prospek penjualan bagus yang bisa dijadikan berbagai produk turunan berupa bahan baku minyak wangi, sabun, dan shampo.

Selain itu, sisa fermentasi sereh wangi yang telah diolah dapat dijadikan pakan ternak, sehingga mampu mendukung perekonomian hijau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini