Tri-Indosat Bakal Mengonsolidasikan BTS-nya untuk Perluasan Jaringan

Bisnis.com,17 Okt 2021, 15:35 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Menara BTS PT Hutchison 3 Indonesia./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Hutchison 3 Indonesia bakal mengkonsolidasikan sejumlah Base Transceiver Station (BTS) miliknya yang bersinggungan dengan BTS punya PT Indosat Tbk. (ISAT) ketika kedua perusahaan telah melebur.

Di samping itu, kedua perusahaan juga akan memperluas jaringan ke titik baru untuk melayani lebih banyak masyarakat.

Wakil Presiden Direktur Tri Indonesia Danny Buldansyah mengatakan bahwa dari total gabungan BTS nanti, akan ada beberapa BTS yang saling beririsan.

Untuk terciptanya efisiensi, maka beberapa BTS tersebut akan dikonsolidasikan menjadi satu, sehingga operasional lebih hemat.

“Sejumlah BTS yang beririsan secara bertahap akan dikonsolidasikan,” kata Danny kepada Bisnis, Sabtu (16/10/2021).

Tidak hanya itu, lanjut Danny, sebagai bagian dari rencana untuk menambah cakupan populasi, perusahaan gabungan juga akan menambah jaringan di titik baru dan menggenjot penggelaran 5G.

Dia mengatakan, Tri dan Indosat sudah melapor kepada Menteri Komunikasi dan Informatika mengenai rencana investasi dan pengembangan jaringan ke depan, sebagai bahan evaluasi dan persetujuan merger.

“Sebelum merger resmi, belum bisa ditentukan [nilai investasi],” kata Danny.

Senada, Head of Corporate Communication Indosat Steve Saerang mengatakan bahwa hingga saat ini pembahasan mengenai merger masih berlangsung.

Perseroan belum dapat banyak bercerita mengenai rencana ke depan, termasuk investasi yang akan digelontorkan untuk perluasan jaringan.

“Kami masih belum dapat menyampaikan informasi lebih jauh, karena proses penggabungan masih berlangsung,” kata Steve.

Steve menuturkan, penggabungan Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia  akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar, serta lebih kuat secara komersial.

Indosat dan Tri Indonesia memiliki infrastruktur yang saling melengkapi dan dapat memanfaatkan pengalaman, serta keahlian Ooredoo Group dan CK Hutchison dalam hal jaringan, teknologi, produk, hingga layanan.

“Tahun ini dan tahun depan Indosat Ooredoo terus melanjutkan perluasan jangkauan jaringannya dengan menjangkau ratusan desa terpencil,” kata Steve.

Sekadar informasi, Indosat mengebut pembangungan jaringan 4G di 124 desa terpencil pada tahun ini, dengan target sebanyak 645 desa terpencil telah mendapat jaringan internet 4G di 2022.

Sementara itu, Tri Indonesia menargetkan pembangunan jaringan di 70 desa terpencil pada tahun ini, dengan target 300 desa terpencil mendapat akses internet akan mendapat akses internet pada 2022.

Sebelumnya diketahui, nilai transaksi merger Tri -ISAT mencapai Rp85,6 triliun. Indosat Ooredoo Hutchison –nama perusahaan gabungan keduanya– diperkirakan akan memiliki pendapatan tahunan sekitar Rp42 triliun, dan menjadi operator terbesar nomor 2 di Indonesia.

Dengan permodalan yang lebih kuat, kedua perusahaan juga diyakini dapat memperluas jaringan ke daerah-daerah baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lili Sunardi
Terkini