Kuartal III/2021, Laba Produsen Tolak Angin (SIDO) Naik 35 Persen

Bisnis.com,18 Okt 2021, 15:07 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Sebuah iklan Tolak Angin produksi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) terpampang di sebuah warung pinggir jalan di Jakarta, Minggu (16/2/2014). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) mencetak kinerja ciamik sepanjang 9 bulan 2021. Pendapatan dan labanya melejit.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2021 yang tidak diaudit, emiten berkode SIDO ini mencetak penjualan sebesar Rp2,77 triliun naik 18,7 persen dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,25 triliun.

Beban pokok penjualan Sido Muncul juga meningkat menjadi Rp1,21 triliun pada 9 bulan 2021 dibandingkan dengan Rp1,04 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Dengan begitu, laba bruto perseroan meningkat menjadi Rp1,56 triliun dari posisi Rp1,21 triliun.

Adapun, beban penjualan dan pemasaran meningkat menjadi Rp355,85 miliar dari posisi Rp305,34 miliar, beban umum dan administrasi juga meningkat menjadi Rp144,23 miliar dari Rp134,34 miliar. Laba usaha pun tercatat naik menjadi Rp1,07 triliun per September 2021 dari Rp786 miliar per September 2020.

Dengan demikian, per kuartal III/2021 laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat menjadi Rp865,49 miliar naik 35,06 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp640,8 miliar.

Sementara itu, total aset perseroan per 30 September tercatat Rp3,65 triliun turun dari posisi akhir tahun sebesar Rp3,84 triliun. Rinciannya, total aset lancar turun menjadi Rp1,85 triliun dari Rp2,05 triliun, sementara aset tidak lancar relatif stabil sebesar Rp1,79 trilliun.

Di sisi lain, total liabilitas perseroan tercatat Rp587,23 miliar hingga September 2020, turun dibandingkan dengan Rp627,77 miliar per akhir tahun lalu. Rinciannya, total liabilitas jangka pendek turun menjadi Rp509,59 miliar dari Rp560,04 miliar, sementara liabilitas jangka panjang meningkat menjadi Rp77,64 miliar dari Rp67,763 miliar.

Posisi total ekuitas perseroan malah mengalami penurunan menjadi Rp3,06 triliun per 9 bulan 2021 dari posisi akhir tahun lalu Rp3,22 triliun. Penurunan terutama akibat turunnya ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang menjadi Rp3,06 triliun dari posisi Rp3,22 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini