Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga investasi urun dana atau Crowdfunding mengacu kepada pengumpulan uang atau dana dari individu-individu untuk membiayai proyek maupun usaha. Kenali untung dan risiko investasi melalui skema crowdfunding.
Dana banyak dikumpulkan dari forum daring, media sosial, dan situs crowdfunding. Orang yang ikut mengumpulkan dana melalui crowdfunding akan mendapatkan kepemilikan sesuai dengan jumlah yang dia berikan.
Melalui sistem pembiayaan ini, yang sebelumnya pemilik bisnis harus meminjam uang ke bank, kerabat, maupun menggunakan dana sendiri, dapat memilih crowdfunding sebagai salah satu modal usahanya.
Investasi crowdfunding mulai banyak dilirik dan menjadi populer di kalangan generasi muda. Melansir dari Investopedia, penelitian oleh Valuates Reports menyatakan bahwa pasar crowdfunding global bernilai US$12,27 miliar pada 2019 dan diperkirakan akan mencapai US$25,8 miliar pada 2026.
Seperti halnya mode investasi apa pun, berinvestasi melalui crowdfunding memiliki risiko dan keuntungannya sendiri. Berikut ini keuntungan dan risiko investasi lewat crowdfunding seperti dikutip Investopedia, Senin (18/10/2021).
Keuntungan Crowdfunding
1. Potensi Pengembalian Dana yang Besar
Semakin tinggi risiko, semakin besar pula keuntungan yang akan diterima. Kisah akuisisi Facebook senilai US$2 miliar atas pembuat headset realitas virtual crowdfunded Oculus Rift pada 2014 kini menjadi legenda. Oculus Rift mengumpulkan US$2,4 juta melalui portal crowdfunding berbasis donasi Kickstarter dari 9.500 orang.
Namun, karena para pendukung ini adalah donor dan bukan investor, mereka tidak menerima pembayaran apa pun dari akuisisi Facebook. Seandainya Oculus Rift meningkatkan modal awalnya melalui crowdfunding, pembelian Facebook akan menghasilkan perkiraan pengembalian antara 145 dan 200 kali lipat dari investasi individu, menurut Chance Barnett, CEO Crowdfunder. Itu berarti hanya US$250 investasi akan menghasilkan hasil dari US$36 ribu sampai US$50 ribu.
Saat akan melakukan crowdfunding pastikan Anda sebagai investor, bukan penyumbang.
2. Peluang untuk Berinvestasi Seperti Investor Terakreditasi
Sebelum munculnya crowdfunding, hanya investor terakreditasi yang dapat berpartisipasi dalam usaha spekulatif tahap awal yang menjanjikan imbalan tinggi dan risiko yang sama tingginya. Investor terakreditas adalah individu dengan kekayaan bersih tinggi yang memiliki tingkat pendapatan atau aset tertentu
Ambang batas minimum untuk investasi semacam itu cukup tinggi. Namun, crowdfunding memungkinkan investor rata-rata untuk menginvestasikan jumlah yang jauh lebih kecil dalam usaha semacam itu. Dalam hal itu, telah menyamakan kedudukan antara investor terakreditasi dan non-terakreditasi.
3. Tingkat Kepuasan Lebih Besar
Berinvestasi melalui crowdfunding dapat memberi investor tingkat kepuasan pribadi yang lebih besar daripada berinvestasi di perusahaan blue-chip atau perusahaan besar.
Investasi melalui crowdfunding dapat fokus pada bisnis atau ide yang beresonansi dengan mereka, atau yang terlibat dengan penyebab di mana investor memiliki keyakinan yang mendalam. Misalnya, investor yang sadar lingkungan dapat memilih untuk berinvestasi di perusahaan yang mengembangkan metode pengukuran polusi udara yang lebih efektif.
Crowdfunding mungkin menawarkan lebih banyak jalan untuk investasi yang ditargetkan seperti itu daripada perusahaan publik.
4. Bisnis dan Penciptaan Lapangan Kerja yang Lebih Besar
Investasi ini memungkinkan akses yang lebih mudah ke modal investor untuk bisnis yang sebelumnya akan sulit mendapatkannya. Crowdfunding dapat merangsang ekonomi lokal dan nasional melalui pembentukan bisnis baru dan lebih banyak penciptaan lapangan kerja. Investor dapat merasa senang dengan kontribusi mereka.
Sementara itu, jika Anda tertarik untuk melakukan crowdfunding, pilih usaha yang memiliki rencana bisnis yang baik, Berinvestasi melalui crowdfunding membawa banyak risiko kerugian, namun juga keuntungan yang sangat besar. Kesempatan untuk berinvestasi juga akan membawa Anda untuk memulai bisnis dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel