Risiko Crowdfunding
1. Risiko Gagal Sangat Besar
Bisnis yang telah dibuat melalui Crowdfunding bisa memiliki risiko kegagalan yang lebih besar. Bahkan, kegagalan dapat lebih besar daripada bisnis yang didanai melalui modal ventura atau cara tradisional lainnya yang menawarkan bantuan untuk perusahaan start-up.
Keberhasilan suatu bisnis tidak dapat dipastikan hanya dengan pendanaan. Tanpa rencana bisnis dan struktur pendukung yang memadai, bahkan usaha yang menjanjikan pun bisa gagal.
2. Penipuan
Media sosial sangat cocok untuk crowdfunding karena menawarkan jangkauan yang luas, skalabilitas, kenyamanan, dan kemudahan pencatatan. Tetapi fitur-fitur ini juga memudahkan scammers untuk membuat usaha yang meragukan untuk menarik crowdfunding dari investor. Salah satu yang perlu diingat adalah untuk mempertimbangkan investasi apa pun sebelum melakukannya.
3. Tak Cepat Untung
Investor pasti mengharapkan keuntungan dari setiap investasinya. Namun, pengembalian atas usaha crowdfunded mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terwujud.
Misalnya, manajemen mungkin menyimpang dari rencana bisnis atau mengalami kesulitan dalam meningkatkan skala bisnis. Seiring waktu, hal itu dapat menyebabkan kerugian.
4. Kurangnya Keamanan
Para peretas menunjukkan kemampuan untuk membobol data perusahaan atau lembaga keuangan. Melalui hal tersebut, data dan detail klien dapat dicuri.
Banyaknya peretas di dunia maya wajib diwaspadai. Sementara itu, selain meneliti investasi itu sendiri, pastikan juga untuk melihat lebih dekat platformnya. Lakukan mini research terhadap berbagai platform crowdfunding sebelum mencoba.
5. Investasi Berkualitas Rendah
Crowdfunding sering dijadikan usaha terakhir untuk mencari dana karena tidak mendapatkan investor. Maka, bisnis ini akan cendurung lebih biasa dan pertumbuhan yang rendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel