OJK Sebut Tingkat Inklusi Keuangan Belum Merata. Ini Alasannya

Bisnis.com,18 Okt 2021, 19:24 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Tirta Segara mengatakan tingkat inklusi keuangan nasional di Indonesia masih belum merata meskipun telah mencapai 79 persen di atas target pada tahun 2019.

Tirta melanjutkan, akses keuangan di wilayah perkotaan mencapai 84 persen. Angka ini jauh lebih tinggi daripada di wilayah pedesaan yang hanya mencapai 69 persen.

“Selain itu, tingginya tingkat inklusi juga tidak diikuti dengan tingkat pemahaman masyarakat akan produk keuangan. Dengan kata lain, tingkat literasi masyarakat itu masih rendah, yaitu di akhir tahun 2019 hanya 38 persen,” kata Tirta dalam acara virtual Pembukaan Fin Expo BIK 2021, Senin (18/10/2021).

Menurut Tirta, segala upaya untuk mengakselerasi inklusi keuangan yang merata dan menjangkau masyarakat harus pula diikuti dengan upaya peningkatan literasi keuangan.

Hal ini juga diperkuat dengan arahan Presiden Joko Widodo, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden No.114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif.

“Yang menetapkan bahwa pencapaian target 90 persen inklusi keuangan di tahun 2024, dan kami optimis ini akan tercapai,” tegasnya.

Di tahun ini, Tirta menyampaikan tema yang diusung dalam bulan inklusi keuangan (BIK) adalah inklusi Keuangan untuk Semua Bangkitkan Ekonomi Bangsa.

“Perlu kami sampaikan, bahwa salah satu fokus utama kegiatan BIK tahun ini adalah untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, termasuk meningkatkan pemahaman keuangan masyarakat, serta mengakselerasi penambahan rekening dan penggunaan produk serta layanan jasa keuangan,” tuturnya.

Lebih lanjut, kegiatan ini akan digelar secara virtual mulai hari ini, 18 Oktober-2 November 2021 dengan mengakses situs web www.finexpo-bik2021.id.

“Fin Expo BIK ini akan memberikan kesempatan pada masyarakat luas untuk mendapatkan berbagai informasi tentang produk dan layanan keuangan, termasuk informasi tentang program edukasi keuangan dan program perlindungan konsumen,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini