Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini bahwa suku bunga akan terus rendah hingga tahun depan.
"Tahun depan suku bunga, for most of the year, akan tetap rendah. Kemungkinan di triwulan IV tahun depan baru kita berpikir mengenai [menaikkan] suku bunga," jelas Perry pada konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Selasa (19/10/2021).
Selain itu, Perry menegaskan bahwa di tahun ini suku bunga akan tetap rendah. Hal tersebut di antaranya terlihat dari hasil RDG BI 18-19 Oktober yang menetapkan suku bunga atau BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) tetap berada di level 3,5 persen, terendah sepanjang sejarah.
Di sisi lain, Perry menekankan bahwa likuiditas juga akan terus longgar setidaknya hingga akhir tahun ini. Namun, Perry mengaku tahun depan pengurangan quantitative easing (QE) akan mulai dikurangi sedikit demi sedikit.
"Likuiditas tahun ini sangat longgar. Tahun depan dikurangi sedikit [demi] sedikit namun tetap longgar," jelas Perry.
Sejalan dengan hal tersebut, BI akan terus melakukan berbagai kebijakan seperti di makroprudensial, sistem pembayaran, pendalaman pasar keuangan, serta inklusi keuangan yang seluruhnya dilakukan dengan prinsip pro-pertumbuhan (pro-growth).
Terkait dengan tapering oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), Perry menilai dapat diatasi dengan fokus pada kebijakan nilai tukar. Yaitu dengan menjaga stabilitas nilai tukar serta bekerja sama dengan Kementerian Keuangan agar imbal hasil portofolio lebih menarik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel