2 Tahun Jokowi-Ma'ruf Amin, Indeks IDX BUMN20 Masih Kurang Bertenaga

Bisnis.com,19 Okt 2021, 19:42 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks IDX BUMN20 yang berisikan saham-saham perusahaan tercatat dari keluarga pelat merah terpantau tak terlalu bersemangat selama dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Berdasarkan data Bloomberg, kinerja indeks IDX BUMN20 tercatat naik 6,72 persen menjadi 391,47 pada periode 19 Oktober 2019 – 19 Oktober 2021.

Performa tersebut berada jauh di bawah atau underperform dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tumbuh 14,47 persen menjadi 6.655 dalam dua tahun terakhir.

Adapun dalam dua tahun terakhir atau selama dua tahun kepemimpinan Jokowi Jilid II, saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. mengalami kenaikan harga paling tinggi dalam dua tahun terakhir sebesar 173,82 persen menjadi Rp2.530. Adapun, saham dengan kode ANTM ini juga yang menjadi pendorong kinerja indeks IDX BUMN20 dengan kontribusi sebesar 699,10 persen terhadap pergerakan indeks.

Selanjutnya saham PT Timah (Persero) Tbk. (TINS) juga mengalami kenaikan harga tinggi sebesar 85,48 persen menjadi Rp1.725. Mengikuti selanjutnya saham PT Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) yang naik 42,78 persen menjadi Rp2.820.

Di sisi lain, saham PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) menjadi yang paling turun sebesar 58.90  persen menjadi Rp133 dalam dua tahun terakhir. Selanjutnya masih dari anak usaha BUMN yaitu PT PP Properti Tbk. (PPRO) yang sahamnya turun 39,77 persen menjadi Rp53.

Sedangkan dari induk usaha BUMN, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. mengalami keterpurukan harga paling dalam sebesar 36,62 persen dalam dua tahun ini menjadi Rp1.025. Begitu pula saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) jatuh 28,19 persen menjadi Rp8.775.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini