Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan transaksi uang elektronik hingga kuartal III 2021 tercatat naik 45,05 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp209,81 triliun.
“Nilai transaksi uang elektronik sampai dengan triwulan III 2021 meningkat sebesar 45,05 persen (yoy) menjadi Rp209,8 triliun,” kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI secara virtual, Selasa (19/10/2021).
Perry menambahkan, transaksi tersebut diproyeksikan meningkat sebesar 38,75 persen (yoy) hingga mencapai Rp284 triliun untuk keseluruhan tahun 2021.
Demikian pula dengan nilai transaksi digital banking. Perry menuturkan, sampai dengan triwulan III 2021, nilai transaksi digital banking mencapai 46,72 persen (yoy) menjadi Rp28.685,5 triliun. Angka ini diproyeksikan akan tumbuh 43,04 persen (yoy) mencapai Rp39.130 triliun untuk keseluruhan tahun 2021.
Menurut Perry, transaksi ekonomi keuangan digital tumbuh seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja secara daring. Selain itu, masyarakat juga didukung dengan adanya perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking. Hal ini yang membuat transaksi digital banking di Indonesia, terutama pada kuartal III 2021, terus meningkat pesat.
Perry mengatakan, Bank Indonesia terus mempercepat digitalisasi sistem pembayaran untuk mendukung akselerasi ekonomi keuangan digital nasional dengan memperluas sistem pembayaran digitalisasi.
“Berbagai program digitalisasi sistem pembayaran, seperti perluasan QR Indonesian Standard [QRIS], penerapan standar nasional open API pembayaran dan reformasi regulasi, serta rencana implementasi BI-FAST,” jelasnya.
Tak berhenti di sana, BI juga terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah dalam pelaksanaan uji coba digitalisasi bantuan sosial (bansos), serta optimalisasi, dan percepatan penyaluran bansos.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel