Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mengatakan dengan adanya perpanjangan kebijakan uang muka atau DP Nol persen akan berdampak positif bagi kinerja perseroan.
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo optimistis pencapaian positif BTN dalam penyaluran kredit akan terus meningkat hingga akhir tahun.
Sampai dengan akhir kuartal III/2021, Bank BTN telah menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp270,27 triliun atau naik 6,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp254,91 triliun.
"Sampai akhir tahun diharapkan mencapai tujuh persen sesuai dengan rencana kerja 2021," ujar Haru dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal III/2021, Kamis (21/10/2021).
Haru menambahkan kinerja BTN dari awal tahun hingga September merupakan bukti bahwa BTN dalam kondisi sehat dan untung. Hal ini didorong oleh program pemulihan ekonomi nasional dan peran Bank Indonesia serta pemerintah dalam memberikan relaksasi.
"2022 akan tumbuh lebih baik dengan dampak positif pemulihan ekonomi dan kondisi kesehatan yang membaik. Kami masih dalam penyusunan rencana bisnis untuk 2022, tapi rasanya kami yakin bisa tumbuh dobel digit," tambah Haru.
Adapun dengan perpanjangan kebijakan uang muka atau DP nol persen, Haru menilai akan mendorong permintaann KPR, terlebih saat permintaan hunian bagi masyarakat Indonesia masih sangat tinggi.
"BTN berperan dalam meningkatkan permintaan dan mendukung dari sisi suplai. Mudah-mudahan dapat memperkecil backlog perumahan di Indonesia," jelas Haru.
Hal senada pun dikatakan oleh Direktur Consumer & Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar mengatakan kebijakan BI dalam memperpanjang uang muka nol persen untuk KPR akan berdampak positif dalam industri perumahan dalam negeri.
Hirwandi menilai kebijakan ini sangat membantu masyakarat mendapatkan rumah dengan tanpa uang muka yang memberatkan.
"Realisasi KPR akan lebih jauh meningkat pada 2022, sekarang saja [2021] pertumbuhan KPR subsidi tumbuh dua digit [11,74 persen] dan terus mengalami peningkatan," ungkap Hirwandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel