Catat Rekor Kematian Covid-19, Rusia Terapkan Pembatasan Sosial Minggu Depan

Bisnis.com,24 Okt 2021, 07:49 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Petugas penegak hukum di Moskwa, Rusia, pada 30 Maret 2020 mengenakan masker pelindung berjaga di jalan, setelah pemerintah kota mengumumkan lockdown sebagian dan memerintahkan penduduk tetap di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19./Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia melaporkan rekor 1.075 kematian Covid-19 dalam 24 jam terakhir sekaligus menjadi negara yang paling terpukul di Eropa dengan tingkat vaksinasi sangat rendah dan mulai bersiap untuk pembatasan nasional minggu depan.

Terlepas dari sejumlah permintaan dari Presiden Vladimir Putin, dan ketersediaan vaksin Sputnik V yang diproduksi di dalam negeri, baru 36 persen orang Rusia yang divaksinasi sepenuhnya sebagaimana dikutip The Guardian, Minggu (24/10).

Moskow mengumumkan rencana penguncian setelah satu minggu angka kematian di Rusia terus meningkat. Menurut angka dari pemerintah, negara itu mencatat rekor 37.678 kasus Covid baru kemarin. Korban meninggal secara resmi sekarang 229.528 atau yang tertinggi di benua itu.

Pihak berwenang dituduh meremehkan dampak pandemi. Angka-angka dari badan statistik pemerintah, Rosstat melukiskan gambaran yang jauh lebih gelap, yakni lebih dari 400.000 orang meninggal karena virus Corona pada akhir Agustus.

Moskow, pusat wabah Rusia, akan menutup layanan tidak penting antara 28 Oktober hingga 7 November mendatang. Putin juga memerintahkan pekan libur nasional mulai 30 Oktober dan Kremlin menyatakan presiden tidak akan mengadakan pertemuan langsung.

Putin mengaitkan tingkat kematian Rusia yang tinggi minggu ini dengan apa yang disebutnya tingkat vaksinasi yang sayangnya rendah. Karena itu dia mendesak warga Rusia untuk menunjukkan tanggung jawab setelah mendapatkan pukulan telak tersebut.

Vaksin Sputnik V produksi Rusia digunakan di banyak negara, tetapi tidak disetujui oleh Uni Eropa atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini