Saham-Saham Menarik Old Ecomy, Simak Rekomendasi Samuel Sekuritas

Bisnis.com,25 Okt 2021, 16:18 WIB
Penulis: Yuliana Hema
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan saham-saham old economy mulai bangkit mengejar ketertinggalan new economy, sehingga cukup menarik untuk dikoleksi. 

Head Equity Research PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma menuturkan pulihnya saham old economy dimulai sejak adanya krisis energi di berbagai negara di Eropa, China dan India menyebabkan harga batu bara dan CPO meningkat tajam. 

"Kami perkirakan kuatnya harga komoditas ini masih akan berlanjut setidaknya hingga Kuartal I/2022," papar Suria dalam risetnya, dikutip Senin (25/10/2021). 

Faktor pendorong lainnya, lanjut Suria, datang dari keberhasilan rights issue dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp95,9 triliun. Menurutnya, keberhasilan rights issue BBRI meningkatkan kepercayaan investor khususnya asing kepada saham bank-bank besar. 

"Kepercayaan investor asing kembali timbul di saham-saham old economy seperti bank-bank besar yang sebelumnya bergerak lebih lambat dibandingkan saham-saham new economy yang berbasis teknologi," tulisnya. 

Di sisi lain, IPO PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) diharapkan dapat memberikan sentimen positif pada sektor teknologi tidak berjalan sesuai ekspektasi investor, yang menyebabkan harga saham BUKA bergerak di bawah harga IPO. 

Oleh karena itu, Suria berpendapat berhasilnya rights issue BBRI dan gagalnya BUKA memenuhi ekspektasi investor menjadi faktor yang menekan saham teknologi termasuk bank-bank digital. 

Samuel Sekuritas Indonesia merekomendasikan beli untuk delapan saham ini, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Aneka Tambang TBk (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).

Data rekomendasi saham Samuel Sekuritas Indonesia pada 15 Oktober 2021.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini