Bantah Menteri Yakut, Jusuf Kalla: Kementerian Agama Bukan Hadiah Buat NU

Bisnis.com,25 Okt 2021, 15:46 WIB
Penulis: Nanda F Batubara
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (tengah) usai melantik Dewan Kehormatan dan Pengurus Palang Merah Indonesia Provinsi Sumatra Utara Masa Bhakti Tahun 2021-2026/Bisnis-Nanda Fahriza Batubara

Bisnis.com, MEDAN - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf kalla memberi tanggapan terhadap pernyataan Menteri Agama Yakut Cholil Qoumas soal Kementerian agama.

Seperti diketahui, Yakut sebelumnya menyebut bahwa pembentukan kementerian yang kini dipimpinannya itu merupakan hadiah negara untuk organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU).

Menurut Kalla, pernyataan Yakut tersebut keliru. Ketua Dewan Masjid Indonesia ini mengatakan bahwa Kementerian Agama bukan merupakan bentuk hadiah atau sejenisnya.

"Itu bukan hadiah," kata Jusuf Kalla usai melantik Dewan Kehormatan dan Pengurus Palang Merah Indonesia Provinsi Sumatra Utara Masa Bhakti Tahun 2021-2026 di Aula Rumah Dinas Gubernur Sumatra Utara, Medan, Senin (25/10/2021).

Kalla mengatakan, Indonesia merupakan negara yang menganut ideologi Pancasila. Ideologi itu mengharuskan warganya untuk menjunjung tinggi konsep ketuhanan. Itulah sebabnya Ketuhanan Maha Esa ditempatkan sebagai sila pertama dalam Pancasila.

Oleh karena itu, selaku negara yang penduduknya beragama, pembentukan kementerian terkait menjadi suatu keharusan. Dengan kata lain, Kementerian Agama RI bukan hanya untuk satu golongan organisasi. Melainkan untuk seluruh agama yang telah diakui eksistensinya.

"Itu adalah keharusan karena kita negeri ini berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga semua agama sangat penting untuk diayomi. Jadi bukan hanya untuk NU, tapi semua agama. Semua organisasi keagamaan itu diayomi oleh pemerintah lewat Kemenag," ujar Kalla.

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut bahwa Kementerian Agama merupakan hadiah dari negara untuk NU.

Hal itu diucapkan Yakut saat mengisi webinar bertajuk Santri Membangun Negeri dalam Sudut Pandang Politik, Ekonomi, Budaya, dan Revolusi Teknologi. Video itu kemudian ditayangkan di kanal YouTube TVNU pada Rabu (20/10/2021) lalu.

Awalnya, Yaqut berkelakar soal perdebatan staf di Kementerian Agama mengenai tagline yang disandang kementerian tersebut, yakni "Ikhlas Beramal". Bagi Yakut, tagline itu kurang tepat. Perdebatan kemudian kian melebar hingga menyinggung asal-usul pembentukan kementerian tersebut.

"Saya bilang bukan. Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk NU (Nahdlatul Ulama). Bukan untuk umat Islam secara umum, spesifik NU. Jadi wajar kalo sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag untuk NU," lanjut politisi PKB itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini