Konten Premium

Historia Bisnis : Dua Skema Divestasi Saham Bukit Asam (PTBA)

Bisnis.com,25 Okt 2021, 13:30 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Sejumlah truk pengangkut batu bara melintasi jalan tambang batu bara di Kecamatan Salam Babaris, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Rabu (7/7/2021). Kementerian ESDM menetapkan Harga Batu bara Acuan (HBA) Juli 2021 naik sebesar US$15,02 per ton menjadi US$115,35 per ton dibandingkan harga bulan sebelumnya yang berada pada level US$100,33 per ton karena dipicu peningkatan konsumsi di negara-negara Asia Timur./ANTARA FOTO-Bayu Pratama S

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (Kemenneg BUMN) memiliki dua skema dalam pelepasan atau Divestasi Saham PT Bukit asam Tbk. (PTBA).

Perjalanan emiten produsen batu bara BUMN, Bukit Asam, berawal sejak era kolonial Belanda. Cikal bakal perseroan ditandai dengan beroperasinya tambang Air Laya di Tanjung Enim, Sumatra Selatan, pada 1919. 

Catatan Bukit Asam menyebut kala itu penambangan masih menggunakan metode penambangan terbuka alias open pit. Pada 1923 hingga 1940, tambang Air Laya mulai menggunakan metode penambangan bawah tanah atau underground mining.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Nurhadi Pratomo
Terkini