Setelah Merugi, Gunung Raja Paksi (GGRP) Raup Laba Bersih US$40,2 Juta

Bisnis.com,26 Okt 2021, 10:34 WIB
Penulis: Annisa Saumi
Peletakan batu pertama gedung sekolah Vokasi industri PT Gunung Raja Paksi di Cikarang, Jumat (15/2/2019). /GUNUNG PAKSI

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten baja PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GGRP) membukukan pertumbuhan kinerja hingga kuartal III/2021.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang terbit hari ini, Selasa (26/10/2021), hingga 30 September 2021, Gunung Raja Paksi mencatatkan penjualan senilai US$502,43 juta atau setara Rp7,12 triliun (kurs Jisdor Rp14.183 per dolar AS 25 Oktober 2021). Capaian penjualan ini naik 7,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$467,4 juta.

Pertumbuhan penjualan perseroan disumbang oleh penjualan baja lembaran dan turunannya yang meningkat 24,9 persen menjadi US$370,3 juta, dari US$296,5 juta. Sementara, penjualan baja batangan dan turunan perseroan tercatat terkoreksi 22,75 persen menjadi US$132 juta, dari US$170,9 secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Di samping mencatatkan pertumbuhan penjualan, emiten berkode saham GGRP ini juga mampu menekan beban pokok penjualan sebesar 4,58 persen menjadi US$431,4 juta, dari US$452,14 juta secara tahunan.

Dengan upaya tersebut, laba bruto perseroan tercatat melonjak hingga 362,98 persen menjadi US$71 juta, dari US$15,3 juta.

Alhasil, GGRP tercatat mampu membalikkan kerugian periode berjalan sebesar US$14,95 juta di kuartal III/2020, menjadi laba periode berjalan sebesar US$40,2 juta pada kuartal III/2021.

Adapun hingga akhir September 2021, jumlah aset perseroan tercatat meningkat menjadi US$1,06 miliar, dari US$1,03 miliar di akhir Desember 2020.

Jumlah liabilitas perseroan per 30 September 2021 juga tercatat naik menjadi US$334 juta, dari US$342 juta dibandingkan 31 Desember 2020. Liabilitas jangka pendek perseroan tercatat sebesar US$196 juta dan liabilitas jangka panjang GGRP tercatat sebesar US$138,9 juta.

Sementara, jumlah ekuitas perseroan di kuartal III/2021 juga naik menjadi US$731,1 juta, dari US$690 juta di 31 Desember 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini