Tanpa BGD, Rights Issue Bank Banten Raup Dana Publik Rp618 Miliar. Ini Rencana Penggunaannya

Bisnis.com,26 Okt 2021, 18:31 WIB
Penulis: Khadijah Shahnaz
Gedung Bank Banten/bankbanten.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) menyebutkan telah meraup pendanaan publik hingga Rp618 miliar dari aksi rights issue yang dilaksanakan pada 14-21 Oktober 2021.

Dana tersebut didapatkan dari 8 miliar saham baru yang terserap. Manajemen Bank Banten menyebutkan realisasi pendanaan tersebut melampaui aksi PUT VI yang mendapatkan pendanaan publik senilai Rp320,5 miliar.

"Dana yang diperoleh akan digunakan untuk penyaluran kredit sekitar 65 persen serta penguatan struktur keuangan perseroan sekitar 35 persen," kata Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin dalam keterangan resmi, Selasa (26/10/2021).

Agus juga menyebutkan capaian ini melampaui target yang telah ditetapkan perseroan. Terlebih dengan ketidakhadiran PT Banten Global Development (BGD).

Agus menambahkan dana yang terhimpun pada PUT VII ini melampaui target yang dicanangkan di rencana bisnis bank [RBB] Bank Banten, yakni sebesar Rp600 miliar.

“Perolehan dana publik pada PUT VII naik 92,8 persen dibanding perolehan dana pada PUT VI pada 4 Januari 2021 lalu,” ujarnya.

Agus pun menutup dengan berterima kasih kepada semua investor yang mempercayakan dananya kepada Bank Banten.

“Ada banyak sekali potential investor yang tertarik menjadi pemegang saham kami, namun karena keterbatasan waktu sehingga belum semuanya dapat melakukan pembelian saham. Akan tetapi, insya Allah dapat turut memiliki Bank Banten melalui Penawaran Umum Terbatas selanjutnya,” tutup Agus.

Adapun, dalam prospektusnya, BEKS disebutkan akan melakukan penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 23,39 miliar.

Jumlah tersebut setara dengan 34,79 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan PMHMETD dengan nilai nominal Rp50 per saham. Harga pelaksanaan PMHMETD VII ditetapkan senilai Rp77 per saham, sehingga potensi dana yang dihimpun sebesar Rp1,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini