ST008 Ditawarkan Pekan Depan, Simak Prospek Minat dan Prediksi Kuponnya

Bisnis.com,27 Okt 2021, 20:37 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
ilustrasi obligasi

Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi pasar obligasi domestik yang kondusif dan penurunan pajak bunga obligasi akan menopang prospek permintaan investor ritel terhadap instrumen sukuk tabungan (ST) seri ST008.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan respons masyarakat terhadap ST008 akan positif. Hal ini seiring dengan kondisi pasar obligasi Indonesia yang cenderung kondusif jelang masa penawaran dibuka.

Selain itu, hal ini turut didukung oleh animo investor ritel yang sedang tinggi terhadap produk Surat Berharga Negara (SBN) ritel. Menurutnya, para investor ritel tengah mencari instrumen yang memiliki return yang lebih optimal dibandingkan dengan deposito.

“Kemarin penjualan SR015 dan ORI020 ditutup lebih awal karena minat investor ritel yang sangat tinggi. Minat yang sama sepertinya akan terlihat pada penjualan ST008,” jelasnya saat dihubungi pada Rabu (27/10/2021).

Minat investor ritel juga didukung oleh likuiditas pada pasar domestik yang masih cukup melimpah. Menurut Ramdhan, hal ini akan membuat daya serap masyarakat terhadap ST008 cukup tinggi meski dibayangi tren kenaikan suku bunga global dan isu tapering The Fed.

Lebih lanjut, minat investor ritel ditopang oleh insentif pajak penghasilan (PPh) bunga obligasi yang baru saja diturunkan. Ramdhan mengatakan, dengan penurunan PPh bunga obligasi menjadi 10 persen, return yang didapatkan investor juga akan kian besar.

Return ST008 juga terbilang lebih besar dibandingkan instrumen sejenis seperti deposito. Dengan risiko yang rendah dan imbal hasil (yield) yang lebih tinggi, para deposan pun juga ikut beralih ke instrumen ST008.

“Proses penjualan yang melalui online juga menjadi daya tarik karena akan semakin memudahkan calon investor untuk membeli ST008,” imbuhnya.

Di sisi lain, Ramdhan mengatakan jumlah penjualan ST008 diprediksi tidak akan sebesar jenis sukuk ritel ataupun obligasi ritel. Hal ini karena sifat sukuk tabungan yang tidak dapat diperdagangkan atau non tradeable.

“Selain itu, target pembiayaan utang pemerintah dari SBN Ritel juga semakin sedikit karena sudah akhir tahun. Kemungkinan ST008 dapat terjual sebesar Rp10 triliun,” katanya.

Sementara itu, Ramdhan memprediksi, tingkat kupon yang ditawarkan pada ST008 tidak akan berbeda jauh dengan seri yang ditawarkan sebelumnya, yakni ORI020. Ramdhan mengatakan, kondisi pasar obligasi saat penawaran ORI020 dan ST008 tidak jauh berbeda.

Menurutnya, pemerintah kemungkinan akan menawarkan ST008 dengan kupon pada kisaran 4,9 persen hingga 4,95 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini