Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menilai konstruksi keilmuan menjadi vital dalam rangka pengembangan ekonomi syariah di era modern. Upaya pengembangan tidak bisa hanya fokus kepada industri karena terdapat banyak aspek dan nilai yang harus menjadi perhatian.
Hal tersebut disampaikan oleh Sri Mulyani dalam webinar Islamic Economics Education Summit, Kamis (28/10/2021). Webinar itu mengusung topik penguatan kurikulum ekonomi syariah dalam menghadapi tantangan global.
Menurutnya, agenda pengembangan ekonomi syariah semestinya bukan hanya berorientasi kepada industri. Ekonomi syariah telah diterapkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW., sehingga dinamika yang terjadi dari waktu ke waktu perlu terus dicermati dan dikaji seluruh pemangku kepentingan.
"Pembangunan ekonomi syariah bukan hanya mengembangkan industri, tetapi juga mengkonstruksikan disiplin keilmuan itu sendiri," ujar Sri Mulyani pada Kamis (28/10/2021).
Dia mengatakan pengembangan ekonomi syariah sebagai disiplin ilmu berjalan cukup pesat. Hal tersebut untuk merespons kelembagaan yang telah berkembang dengan cepat.
Konstruksi keilmuan ekonomi syariah harus menjadi perhatian karena Indonesia bisa tertinggal oleh negara lain jika hanya fokus di industri. Menurut Sri Mulyani, hal tersebut jangan sampai terjadi karena Indonesia memiliki potensi jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.
Perkembangan ekonomi syariah diawali dengan munculnya bank syariah, lalu diikuti dengan kemunculan lembaga-lembaga keuangan syariah non bank lainnya, seperti asuransi syariah, pasar modal syariah, koperasi syariah, dan pergadaian syariah.
Setelah itu, lembaga pengelola dana sosial Islam seperti institusi zakat dan wakaf semakin terlembaga dan berkembang. Pasalnya, kata dia, pengembangan yang terjadi saat ini berjalan dengan baik sehingga harus terus didukung oleh berbagai kebijakan dan riset, yang dapat muncul melalui penguatan konstruksi keilmuan syariah.
Pengembangan ekonomi syariah pun merambah ke sektor riil melalui pengembangan industri halal. Sejumlah produk seperti makanan, minuman, kosmetik, obat-obatan, rekreasi dan hiburan, dan lainnya kian berkembang.
"Sektor-sektor tersebut memberikan kontribusi yang penting bagi perekonomian. Dan unsur kehalalan memberikan dampak terhadap quality assurance," ujar Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel