Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp3,2 triliun hingga kuartal III/2021, atau naik sebesar 69 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor M. Siahaan, mengatakan pencapaian ini menghasilkan kinerja di atas level sebelum pandemi Covid-19, dengan didukung oleh pendapatan operasional serta pengendalian biaya yang dikelola secara baik.
“Sehingga, kami dapat mempertahankan double digit ROE sebesar 10,8 persen. Pada aspek neraca keuangan, kami berhasil meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga [DPK] sebesar 7,6 persen secara tahunan dengan rasio CASA sebesar 61,7 persen,” ujarnya dalam keterangan resmi perseroan, Kamis (28/10/2021).
Secara rinci, total penghimpunan DPK tercatat sebesar Rp228,0 triliun. Adapun Giro dan Tabungan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 8,5 persen secara tahunan (yoy) dan 11,7 persen yoy, sejalan dengan komitmen pengembanan layanan digital.
Penyaluran kredit perseroan mencapai Rp177,0 triliun, dikontribusi oleh bisnis consumer banking yang tumbuh 5,7 persen yoy. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 8,1 persen yoy, sementara Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat 13,4 persen yoy.
Sementara itu, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga naik masing-masing sebesar 22,6 persen dan 76,7 persen per 30 September 2021.
Dengan total aset Rp295,4 triliun hingga kuartal III/2021, CIMB Niaga mempertahankan posisi sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.
Menurut Tigor, meski tren indikator Covid-19 terus membaik, perseroan tetap optimistis sekaligus berhati-hati terhadap kinerja di masa mendatang. Dia menyatakan bahwa CIMB Niaga akan terus mengembangkan bisnis bank melalui implementasi strategi lima pilar.
Di sisi lain, lanjutnya, super app Octo Mobile akan terus menyediakan solusi finansial yang relevan guna meningkatkan kenyamanan nasabah dalam memenuhi beragam kebutuhan.
“Per 30 September 2021, transaksi finansial digital melalui OCTO Mobile meningkat sebesar 94,6 persen yoy. Kami akan terus meluncurkan fitur-fitur baru untuk memenuhi kebutuhan seluruh segmen nasabah,” kata Tigor.
Di segmen perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah CIMB Niaga mampu mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp35,4 triliun, naik 8,6 persen yoy dan DPK sebesar Rp36,7 triliun atau tumbuh 4,6 persen yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel