Ini Alasan Grup Astra (ASII) Bangun Fintech Super Apps

Bisnis.com,29 Okt 2021, 20:51 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Logo Moxa by Astra Financial/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Totalitas emiten otomotif PT Astra International Tbk. (ASII) membangun ekosistem teknologi finansial (tekfin/fintech), bakal turut membawa perluasan fitur dan layanan super apps aggregator MOXA besutan PT Astra Kreasi Digital.

CEO MOXA Daniel Hartono mengungkap hal ini dalam diskusi virtual Bisnis Indonesia 'Inovasi Untuk Masa Depan Industri Keuangan Digital Indonesia', Jumat (29/10/2021).

Daniel mengungkap bahwa pada dasarnya ekosistem MOXA merupakan transformasi digital yang dibangun untuk mendukung lini bisnis konvensional Grup Astra dari sisi digitalisasi, terutama untuk menjawab kebutuhan konsumen di era pandemi Covid-19.

"Perubahan perilaku konsumen sangat signifikan, misalnya saja soal melonjaknya pembayaran nontunai. Inilah yang membuat kami merasa perlu ada suatu alternatif kanal digital," jelasnya.

Pada perkembangannya, PT Sedaya Multi Investama atau Astra Financial selalu induk usaha melihat potensi MOXA yang telah mampu menggandeng 7 juta pengguna ini untuk mendorong nilai lebih, terutama dari sisi literasi finansial karena bisa menjadi wadah pengenalan produk-produk keuangan bagi konsumen ekosistem Astra.

Daniel menggambarkan hal ini dengan sebutan life cycle financial solution. Misalnya dimulai dari awal membeli motor pertamanya, akhirnya membeli asuransi pertama, sampai akhirnya terus menggunakan platform untuk mengajukan pinjaman atau berbelanja lewat skema bayar tunda (paylater).

Sekadar informasi, platform yang telah terdaftar sebagai penyelenggara Inovasi Keuangan Digital (IKD) OJK di klaster wealth management sekaligus anggota Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) ini turut menjadi wadah transformasi digital tujuh brand finansial terafiliasi Grup Astra.

Antara lain, Maucash sebagai fintech peer-to-peer (P2P) lending konsumtif dan layanan bayar tunda (paylater), empat multifinance sekaliber Astra Credit Companies (ACC), Toyota Astra Finance (TAF), FIFGROUP, dan Surya Artha Nusantara Finance (SANF), serta duo asuransi Astra Life dan Asuransi Astra.

Selain itu, Daniel mengungkap bahwa integrasi MOXA dengan sister company di klaster dompet digital, yaitu PT Astra Digital Arta atau AstraPay telah rampung. MOXA pun telah merealisasikan kerja sama dengan PT Bank Permata Tbk (PermataBank), mengakomodasi layanan perbankan terintegrasi bertajuk Permata moxaKu.

"Pada akhirnya langkah-langkah ini menjadi salah satu basis untuk kami mengembangkan produk lain sesuai voice of costumer, investasi emas misalnya. Kami terbuka menggandeng ekosistem lain di luar Astra untuk berkolaborasi," tambahnya.

Daniel turut menjelaskan bahwa sebuah super apps juga memiliki nilai tambah suatu ekosistem bisnis seperti Astra, karena mampu mengolah costumer behaviour untuk memberikan layanan yang tepat kepada pengguna. Namun, tentu dengan tetap mengutamakan etika dan tata kelola penyelenggara fintech yang baik dan menjamin keamanan data pengguna.

"Kami selalu berpatokan pada voice of consumer, kami tanya apa yang dibutuhkan. Ternyata intinya mereka memang butuh integrasi produk finansial yang mudah diakses dan sesuai, tapi dengan tetap menjamin keamanan data," ungkapnya.

Oleh sebab itu, dalam diskusi ini turut hadir Head of Financial Services Solution Alibaba Cloud Indonesia Eggy Tanuwijaya yang mengungkap bahwa MOXA merupakan salah satu portofolio rekanan Alibaba Cloud yang berhasil membangun ekosistem secara ideal.

Sekadar informasi, cloud provider yang telah memiliki ribuan konsumen, lebih dari 100 partner, dan 5.000 peserta training ini juga berpengalaman menyediakan layanan financial securities on cloud solution, internet banking solution, insurance core data platform solution, serta CRM & intelligent marketing solution.

Sementara itu, Head of Center of Innovation and Digital Economy INDEF Nailul Huda sepakat bahwa ekosistem super apps seperti MOXA harapannya mampu ikut menjadi pendongkrak literasi keuangan di Indonesia.

Apalagi, basis konsumen Astra belum tentu semuanya bankable. Misalnya, nasabah FIFGROUP atau Maucash barangkali banyak hanya tahu layanan finansial itu berupa pembiayaan atau pinjaman tunai, belum kenal asuransi, investasi, atau belum akrab dengan pembayaran nontunai dan aktivitas fintech pada umumnya.

"Penelitian menyebut negara-negara yang telah memiliki iklim fintech yang aktif itu inklusi keuangannya melonjak. India jadi contoh nyata, sementara Indonesia baru mulai. Secara spesifik, indeks inklusi ini meningkat karena ternyata fintech bisa mendongkrak literasi sekitar 40 persen masyarakat termiskin di masing-masing negara," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini