Mata Uang Asia Kompak Menguat, Rupiah Ikut Bertenaga

Bisnis.com,29 Okt 2021, 09:39 WIB
Penulis: Annisa Saumi
Karyawan menunjukan Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (27/1/2021). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melaju di teritori positif pada Jumat (29/10/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (29/10/2021), mata uang Garuda tercatat dibuka menguat 0,02 persen atau 2,5 poin ke level Rp14.170 per dolar AS. Sementara, indeks dolar AS menguat 0,05 persen atau 0,05 poin ke 93,39.

Hingga 09.30 WIB, mata uang Asia lain juga kompak menguat. Yen Jepan naik 0,03 persen, peso Filipina menanjak 0,18 persen, yuan China menguat tipis 0,01 persen, ringgit Malasia bertambah 0,21 persen, dan bath Thailand menguat 0,06 persen. Hanya won Korea Selatan yang melemah 0,02 persen terhadap dolar AS. 

Riset Monex Investindo Futures menyebut dolar AS merosot setelah data produk domestik bruto (PDB) AS kuartal III/2021 turun. PDB AS kuartal III/2021 turun di bawah perkiraan 2,7 persen ke 2,0 persen, jauh lebih rendah dari 6,7 persen sebelumnya.

"Pertumbuhan PDB yang lebih lemah mendorong The Fed untuk memperlambat langkah normalisasi kebijakan moneternya," tulis tim riset MIFX, Jumat (29/10/2021).

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi pada Oktober 2021 akan mencapai 0,08 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Oktober 2021, perkembangan harga pada Oktober 2021 tetap terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,08 persen mtm.

Untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah dibuka berfluktuatif, tetapi berpotensi ditutup melemah di rentah Rp14.150-Rp14.200.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini