Bisnis.com, JAKARTA – Bank-bank besar Indonesia atau bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV sudah merilis kinerja keuangan kuartal III/2021. Sejauh ini, semua bank BUKU IV telah merilis kinerja keuangannya.
Mereka terdiri dari PT Bank Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN), PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN), dan PT Bank Permata Tbk. (BNLI).
Dari kedelapan bank tersebut, siapakah bank-bank dengan modal inti di atas Rp3 triliun yang menjadi penyumbang aset terbesar di kuartal III/2021?
Berdasarkan data laporan keuangan masing-masing bank yang dihimpun Bisnis, Sabtu (30/10/2021), berikut daftar delapan bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV berdasarkan nilai aset pada laporan keuangan kuartal III/2021:
1. Bank Mandiri
Posisi pertama diduduki PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang berhasil membukukan total aset terbesar hingga kuartal III/2021. BMRI mencetak aset sebesar Rp1.637,95 triliun, atau meningkat 16,44 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Segmen wholesale masih menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan kredit dengan peningkatan mencapai 7,93 persen secara yoy, yakni menjadi sebesar Rp533 triliun yang utamanya didorong oleh kinerja Commercial Banking dan Corporate Banking.
Selain itu, perseroan juga berhasil menjaga likuiditas yang tercermin pada peningkatan dana pihak ketiga (DPK) dari sebesar Rp1.024 triliun pada September 2020 menjadi Rp1.214 triliun di akhir September 2021 secara konsolidasi atau tumbuh 18,5 persen yoy.
Adapun, BMRI mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp19,23 triliun, tumbuh 37,1 persen yoy hingga kuartal III/2021.
2. BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) berhasil mencetak aset terbesar kedua hingga kuartal III/2021. BBRI meraih aset sebesar Rp1.619,77 triliun atau tumbuh sebesar 7,14 persen secara ytd. Total aset konsolidasi per 31 Desember 2020 sebesar Rp1.511,8 triliun naik menjadi Rp1.619,77 triliun per 30 September 2021.
BRI mencatat kredit yang diberikan tumbuh 13 persen secara year-to-date (ytd) di akhir kuartal III ini. Kredit yang diberikan meningkat dari sebesar Rp899,46 triliun per 31 Desember 2020 menjadi Rp1.017 triliun per 30 September 2021.
Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), BRI naik 1,26 persen ytd menjadi Rp1.135,3 triliun. Kenaikan tersebut berasal dari dana murah berupa giro dan tabungan (CASA) sebesar 1,14 persen ytd, dari sebelumnya Rp668,92 triliun menjadi Rp676,59 triliun.
Adapun, BRI membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp19,07 triliun hingga akhir kuartal III/2021. Perolehan laba tersebut naik 35 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,15 triliun.
3. BCA
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menempati posisi ketiga dengan membukukan total aset kuartal III/2021. Secara konsolidsasi, BCA berhasil membukukan total aset sebesar Rp1.169,3 triliun per September 2021 atau tumbuh sebesar 16,5 persen yoy.
Pertumbuhan kredit ditopang oleh membaiknya permintaan dari segmen korporasi dan KPR, di mana kredit pada kedua segmen tersebut masing-masing naik 7,1 persen yoy dan 6,5 persen yoy mencapai Rp269,9 triliun dan Rp95,1 triliun.
Sementara itu, dari sisi dana pihak ketiga (DPK) naik sebesar 18,3 persen yoy menjadi Rp923,7 triliun, sehingga mendorong total aset BCA tumbuh 16,5 persen yoy mencapai Rp1.169,3 triliun.
Adapun, BCA membukukan perolehan laba bersih sebesar Rp23,2 triliun hingga September 2021, atau tumbuh 15,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
4. BNI
Di urutan keempat ditempati oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan total aset sebesar Rp919,45 triliun per September 2021 atau naik 3,15 persen dari total aset akhir tahun lalu sebesar Rp891,34 triliun.
Kenaikan tersebut ditopang oleh jumlah kredit yang diberikan secara konsolidasian mencapai Rp50,64 triliun atau tumbuh 3.16 persen secara ytd.
Sementara, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) turun 1,60 persen secara ytd. Penurunan DPK disumbang dari simpanan tabungan dan deposito masing-masing sebesar 10 persen dan 5,79 persen.
Adapun, BNI mencatat laba mencapai Rp7,7 triliun sepanjang periode Januari-September 2021, atau tumbuh 73,9 persen secara yoy.
5. CIMB Niaga
Pada posisi kelima diisi oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk. Bank dengan kode emiten BNGA ini mencetak aset sebesar 295,4 triliun per September 2021 atau tumbuh sebesar 5 persen ytd yang sebelumnya Rp280,93 triliun pada 31 Desember 2020.
BNGA mencatat kredit yang diberikan menyusut 2 persen secara ytd pada kuartal III tahun ini. Kredit yang diberikan dari sebelumnya sebesar Rp141,90 triliun per 31 Desember 2020 menjadi sebesar Rp139,63 triliun per 30 September 2021.
Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga, CIMB Niaga tumbuh 10 persen ytd menjadi Rp227,95 triliun. Kenaikan tersebut berasal dari penghimpunan dana murah (CASA), yaitu dana giro dan tabungan yang tumbuh sebesar 14 persen ytd, dari sebelumnya Rp123,72 triliun menjadi Rp140,73 triliun.
Secara konsolidasi, laba BNGA naik 69 persen yoy dari laba periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp1,86 triliun menjadi Rp3,14 triliun.
6. Bank Panin
Pada peringkat keenam, PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) yang mencatat total aset konsolidasi mencapai Rp199,93 triliun per 30 September 2021, atau turun sebesar 8 persen ytd.
Begitu pula dengan kredit yang diberikan ikut menyusut pada kuartal III tahun ini. Secara konsolidasi, Bank Panin mencatat kredit yang diberikan sebesar Rp124,91 triliun atau turun 4 persen.
Sementara, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) naik 4 persen secara ytd menjadi Rp58,79 triliun. Kenaikan tersebut berasal dari penghimpunan dana murah (CASA), yaitu dana giro dan tabungan yang turun 6 persen ytd, dari sebelumnya Rp143,02 triliun menjadi Rp134,87 triliun.
Secara konsolidasi, Bank Panin mencatat laba bersih periode berjalan sebesar Rp2,29 triliun atau turun 2 persen yoy, dari sebelumnya Rp2,34 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
7. Bank Permata
PT Bank Permata Tbk. (BNLI) berada di posisi ketujuh berdasarkan total aset terbesar di BUKU IV pada kuartal III/2021. Bank Permata membukukan pertumbuhan aset sebesar 31 persen secara yoy menjadi sebesar Rp219 triliun.
Dari sisi penyaluran kredit, BNLI tumbuh secara signifikan sebesar 21 persen yoy menjadi sebesar Rp124,2 triliun. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi sebesar 45 persen yoy dan pertumbuhan KPR sebesar 23 persen yoy.
Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah tumbuh sebesar 23 persen yoy, terutama disokong oleh pertumbuhan tabungan dan giro sebesar 28 persen.
Sementara itu, Bank Permata mencetak laba bersih setelah pajak senilai Rp831 miliar pada kuartal III/2021. Laba tersebut meningkat secara signifikan sebesar 93 persen atau hampir dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp430 miliar.
8. Bank Danamon
Posisi terakhir ditempati oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN), secara kosolidasi Bank Danamon mencetak total aset Rp188,28 triliun atau turun 6 persen ytd hingga kuartal III/2021.
Kinerja Bank Danamon menunjukkan pertumbuhan kredit sebesar 8 persen yoy. Pertumbuhan ini didorong oleh segmen enterprise banking dan institusi keuangan, yang mencapai Rp57 triliun dibandingkan Rp53 triliun pada tahun sebelumnya.
Untuk dana pihak ketiga (DPK), Bank Danamon juga mencatatkan peningkatan 10 persen pada giro dan tabungan (CASA), menghasilkan rasio CASA sebesar 57,6 persen.
Adapun laba Bank Danamon didorong dari pertumbuhan kredit terutama dari segmen enterprise banking dan institusi keuangan. Alhasil, BDMN membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp1,4 triliun di kuartal III/2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel