Bisnis.com, JAKARTA – Anak usaha PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk. (BJBR) yaitu BJB Syariah berencana melakukan penguatan modal dengan melantai di Bursa Efek Indonesia atau Initial Public Offering (IPO).
Rencana itu terungkap dalam paparan publik yang digelar PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) pada pekan lalu.
Dalam kesempatan itu, perseroan ditanya terkait dengan rencana penambahan modal BJB Syariah melalui skema IPO. Perseroan menyatakan bahwa proses aksi korporasi tersebut masih dalam proses uji kelayakan.
Corporate Secretary Bank BJB Syariah, Roby Asmana, menuturkan bahwa saat ini perseroan tengah melakukan kajian, yang dibantu oleh konsultan untuk mempersiapkan dan menilai kelayakan dari aksi korporasi tersebut.
“Diharapkan aksi korporasi ini bisa terealisasi di semester I/2022,” ujar Roby ketika dihubungi Bisnis, Senin (1/11/2021).
Selain itu, kata Roby, Bank BJB Syariah juga terus berkomunikasi dengan beberapa calon investor secara intens dalam rangka pengembangan informasi terkait rencana aksi perseroan. Namun, Bank BJB Syariah belum dapat mengungkapkan siapa investor strategis itu.
Sebagai catatan, sampai dengan kuartal III/2021, BJB Syariah membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp27,59 miliar. Raihan ini naik 14 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, yakni Rp24,27 miliar.
Pertumbuhan itu terjadi karena pendapatan setelah distribusi naik 27 persen, dari Rp263,9 miliar pada kuartal III/2020 menjadi Rp336,4 miliar pada periode yang sama tahun ini.
Selain itu, Bank BJB Syariah mencatatkan peningkatan signifikan laba rugi operasional mencapai Rp57,47 miliar, melesat 76 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Bank BJB Syariah juga mencatatkan hasil positif dalam capaian total aset, yang tumbuh tipis sebesar 4 persen, dari Rp8,8 triliun pada tahun lalu menjadi Rp9,2 triliun pada kuartal III/2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel